Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan sebelum melanjutkan pembatasan akses antar kota, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu dari sisi ekonomi masyarakat. Apabila dalam kajian, tidak terlalu menganggu perekonomian pihaknya masih akan menutup akses hingga kondisi dinilai benar-benar aman dari penyebaran virus Corona.
"Sesuai dengan perintah presiden, kami tetap harus punya sense of crisis, kami ingin memastikan bahwa setiap warga di Trenggalek ini aman. Jadi check point pembatasan tetap diberlakukan, sehingga semuanya tetap bisa kita tracing," kata M Nur Arifin, Selasa (30/6/2020).
Pihaknya berharap dengan pembatasan itu tingkat penyebaran COVID-19 di wilayah dapat dikendalikan semaksimal mungkin dan tidak ada transmisi lokal. Menurutnya, selama pemberlakuan check point pihaknya menemukan sejumlah pendatang maupun pemudik yang reaktif rapid test.
"Ada yang dari Malang, Bojonegoro dan sebagainya. Mereka kami tawarkan kembali ke daerah asal atau tetap masuk Trenggalek , kalau masuk Trenggalek maka akan langsung karantina," ujarnya.
Arifin menambahkan, dari 23 kasus paparan Corona di Trenggalek, hampir seluruhnya tertular dari luar kota dan luar negeri. Untuk mempertahankan pengendalian COVID-19, Pemkab Trenggalek juga menerapkan screening berlapis dengan tetap mengaktifkan gugus tugas yang ada di tingkat desa dan kelurahan.
"Efektivitas tim di desa ini cukup teruji dengan temuan beberapa kasus, karena mereka dan masyarakat akan ikut mengawasi setiap pendatang atau pemudik," ujar Arifin.
Sementara itu disinggung terkait adanya sejumlah angkutan travel antar kota yang nakal dan menghindari check point, pihaknya akan segera melakukan upaya penertiban dengan menggandeng aparat kepolisian. Di sisi lain gugus tugas daerah juga akan memberikan edukasi terkait sejumlah tatanan baru yang harus dijalankan para pengusaha angkutan travel di era normal baru.
"SOP-nya akan kami sosialisasikan, berapa jumlah penumpangnya, kemudian siapa saja yang boleh diangkut. Dan yang jelas mereka harus melewati cek poin, ingin demi keselamatan bersama," kata M Nur Arifin.
Sebelumnya , Pemkab Trenggalek sejak beberapa bulan terakhir menerapkan pembatasan akses dan cek poin. Puluhan jalur alternatif yang berbatasan langsung dengan daerah lain ditutup sementara. Akses masuk Trenggalek hanya dibuka melalui ruas jalan nasional. (iwd/iwd)