"Iya, PNS ya. Jadi istrinya (karyawan dispendukcapil) itu reaktif, setelah swab negatif, terus semua di rapid ada yang reaktif. Nah, dari yang reaktif itu dipisahkan beberapa hari. Mereka ada lima reaktif terus dilakukan swab itu tiga orang positif," kata Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya M. Fikser di Balai Kota, Selasa (30/6/2020).
Fikser mengatakan dispendukcapil ditutup kembali tiga hari yang lalu. Nantinya akan ditutup selama dua pekan ke depan dan pelayanan dialihkan ke online.
"Sehingga kantor dispendukcapil sementara dilockdown. Yang positif sudah ditempatkan di RS, terus ada yang di Asrama Haji. Untuk sementara pelayanan berjalan secara online. Ini yang kedua kali," jelasnya.
Fikser menyadari jika selama pelayanan yang dialihkan ke online, ada warga yang terganggu karena harus menunggu proses.
"Tetapi sebagian besar kita sudah menjalankan secara online, nikahpun secara online (pengurusan berkas dan persyaratan)," ujarnya.
Sebelum pandemi, rata-rata dispendukcapil menerima 1.000-1.500 pelayanan per hari. Namun saat pandemi turun 50 persen menjadi 500 dan beberapa hari ini hanya 100-200 per hari.
"Layanan terbanyak tetap susunan kartu keluarga dan itu bisa kita lakukan secara online. Terus perpanjang membuat KTP baru. Karena database sudab ada, tinggal pencetakan saja. Jadi ini sudah kita lakukan," pungkasnya.
Tonton video '10 Orang di DPR yang Kena Corona Sedang Dites Swab':
(iwd/iwd)