Para kader menaikkan ribuan bendera di permukiman dan perkampungan, sejak Kamis (25/6) hingga berlanjut sampai waktu yang belum diputuskan.
"Ini respons kawan-kawan PDI Perjuangan Kota Surabaya. Kami spontan saja. Bendera kami dibakar, kami justru makin solid. Kami kibarkan bendera PDI Perjuangan di rumah masing-masing, di kampung-kampung atau lingkungan masing-masing kader," ujar Wakil Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya Anas Karno, Senin (29/6/2020).
Anas menambahkan pemasangan bendera partai ini adalah mematuhi perintah harian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Para kader tidak boleh terprovokasi dan harus menyerahkan masalah pembakaran bendera tersebut ke jalur hukum.
"Terus terang, kami semua marah. Tapi kami menyalurkan kemarahan dengan baik, yaitu melaporkan ke kepolisian dan mengibarkan bendera partai. Ibu Ketua Umum telah memerintahkan kepada kita semua untuk taat hukum," ujar Anas.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan semula pihaknya menerima banyak sekali tumpahan kekesalan dari para kader terkait aksi pembakaran bendera tersebut. Mereka semua ingin turun ke jalan.
"Namun, kami konsolidasikan. Kami semua rapat, dan sesuai perintah Ibu Megawati, semua kader jangan terprovokasi. kami teguh dalam kesabaran revolusioner dan keyakinan penuh bahwa pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang, Satyam Eva Jayate, sebagaimana disampaikan Raden Wijaya," ujar pria yang akrab disapa Awi ini.
Awi menjelaskan aksi massal memasang bendera partai di depan rumah masing-masing juga menjadi simbol bahwa kader PDIP selalu punya cara untuk menunjukkan sikapnya dengan baik dan tak destruktif.
"Partai ini punya sejarah panjang, berliku, dan ditindas selama Orde Baru. Desoekarnoisasi juga terus dilakukan sepanjang Orde Baru. Semuanya itu dilalui dengan kesabaran revolusioner dan kerja-kerja kerakyatan yang berbuah pada semakin tingginya kepercayaan rakyat. Mungkin itu yang membuat pihak tertentu tidak suka, dan lalu memfitnah dan memprovokasi dengan pembakaran bendera," pungkas Awi.
Seperti diketahui, aksi pembakaran bendera PDIP terjadi di tengah demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung DPR, Rabu (24/6) lalu. Saat itu yang diakui oleh massa pendemo, yang dibakar adalah bendera bergambar palu arit yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). (iwd/iwd)