Ratusan Mahasiswa Unair Ikuti Wisuda Online dengan Sakral dan Tetap Haru

Ratusan Mahasiswa Unair Ikuti Wisuda Online dengan Sakral dan Tetap Haru

Hilda Meilisa - detikNews
Sabtu, 27 Jun 2020 16:07 WIB
wisuda unair secara daring
Wisuda Unair secara daring (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya -

Sebanyak 732 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengikuti prosesi wisuda secara online. Kendati demikian, pengukuhan wisudawan secara daring ini menjadi momentum yang penuh haru dan sakral.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih memaparkan bahwa 732 mahasiswa yang diwisuda ini terdiri dari lulusan jenjang diploma (D3-D4), sarjana (S1), dan doktor (S3). Wisuda berlangsung di Aula Garuda Mukti Kampus C Unair dan disiarkan langsung diikuti wisudawan dari kediaman masing-masing melalui zoom dan youtube official account Universitas Airlangga.

Nasih mengatakan wisuda kali ini digelar dalam situasi dan cara yang sangat berbeda karena pandemi COVID-19. Namun, Nasih berpesan para wisudawan perlu mengucapkan syukur, karena tidak semua mahasiswa bisa menyelesaikan pendidikannya dan lulus dari Universitas Airlangga.

"Keberhasilan di wisuda kali ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang tidak segan dan tidak hentinya memberikan dukungan positif agar bisa menyelesaikan dan menuntaskan pendidikannya dengan baik. Jadilah orang-orang yang sukses, berhasil dan bermanfaat serta menjadi rahmat bagi alam semesta dan kemanusiaan di sekitar anda," pesan Nasih kepada para wisudawan secara daring, Sabtu (27/6/2020).

Nasih mengatakan situasi pandemi saat ini memang tidaklah mudah untuk dihadapi dengan leluasa. Untuk itu, Nasih menyebut masyarakat harus terbiasa dengan tata cara kehidupan baru yang lebih baik dari sebelumnya.

"Adanya pandemi memberikan pelajaran bagi kita semua agar lebih teliti dan hati-hati menjaga kesehatan. Kehidupan dalam kenormalan baru harus kita biasakan," imbuhnya.

Dengan digelarnya wisuda daring, Nasih mengatakan hal ini menjadi momen sejarah dan merupakan awal tatanan baru bagi Unair. Wisuda dengan metode daring merupakan komitmen Unair untuk siap menghadapi tatanan new normal yang lebih sehat, disiplin, menghargai waktu, menghargai sesama dan produktif memberikan kemanfaatan bagi umat manusia.

"Wisuda kali ini merupakan salah satu komitmen dalam menghadapi new normal dan tidak mengurangi kebanggaan saudara sebagai alumni Unair yang excellence with morality," lanjut Nasih.

Nasih berharap para wisudawan bisa menjaga nama baik almamater. Nasih berpesan ilmu yang dimiliki para wisudawan harus dibekali moral dan etika, sehingga mampu membawa kemaslahatan di dunia.

"Kami berharap kalian bisa segera mengabdikan ilmu pengetahuan yang dimiliki di berbagai tempat dan kami juga sangat menanti para lulusan Unair bisa segera mendapatkan pekerjaan di masa new normal ini. Seperti yang kita saksikan bersama bahwa persaingan dan kompetisi di luar untuk bisa mendapatkan pekerjaan sangatlah meningkat," pesan Nasih.

Nasih menambahkan untuk menjadikan lulusannya bisa diterima dengan baik di masyarakat, pihaknya terus berbenah untuk menjadi universitas terbaik.

"Banyak upaya yang kami lakukan, bukan semata-mata demi perangkingan. Namun, ini semua adalah demi kebaikan proses belajar di Universitas Airlangga, sehingga para lulusan akan benar-benar qualified dan diterima dengan baik di masyarakat dan dunia kerja. Yang jelas, mimpi menjadi salah satu dari 500 universitas terbaik dunia ini akan sejalan dengan tugas utama perguruan tinggi dengan Tri Dharma-nya," paparnya.

wisuda unair secara daringSalah satu wisudawan Unair yang dilakukan daring/ Foto: Hilda Meilisa Rinanda

Di kesempatan yang sama, Nasih berpesan meski telah mendapatkan gelar baru, para wisudawan harus tetap humble, rendah hati dan tidak sombong.

"Orang-orang yang menjadi pemenang adalah mereka yang berkontribusi dan memberi manfaat kepada sesama umat manusia yang lebih adil dan beradab," tandasnya.

"Ini penting kita lakukan, karena riset membuktikan bahwa bila 60 persen populasi menggunakan masker kain maka Rate of Transmission (RT) bisa di bawah satu dan kurva bisa turun," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Khofifah menegaskan pentingnya rencana membendung rumah sakit yang overload, yang berdampak pada menurunnya kualitas hingga menyebabkan peningkatan kematian. Ada pula rencana untuk memberikan relaksasi bagi tenaga kesehatan yang sudah mulai exhausted dalam promotif, preventif, kuratif dan tracing.

"Pada saat yang sama kami juga harus terus melakukan intervensi dampak sosial ekonomi akibat COVID-19. Karenanya, bantuan dan support dari pemerintah pusat masih sangat kami butuhkan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.