"Sebetulnya udah turun. Cuman tadi saya nggak nyampaikan angka seolah-olah saya ga kerja. Sebetulnya turun angka itu, angka itu turun," kata Risma kepada wartawan di Hotel JW Marriot, Jumat (26/6/2020).
Risma menyampaikan, pihaknya juga telah mengecek hotel yang ditempati 60 orang reaktif rapid test. Puluhan orang itu tengah menunggu hasil swab.
"Kemungkinan dia juga pulang, nggak sebesar 60 itu. Apa kita ga lakukan tracing, kita lakukan tracing," terangnya.
Beberapa waktu lalu, di Surabaya ada bantuan dua mobil rapid test dan swab dari BIN, yang melakukan pengetesan secara massal. Kini pihaknya menugaskan petugas Puskesmas, babinsa, bhabinkamtibmas, hingga kelurahan untuk melakukan tracing.
"Itu tetap hari ini ada beberapa yang kita lakukan. Artinya kita tetap lakukan. Tapi memang turun hasilnya (kasus COVID-19 di Surabaya)," sambungnya.
Tonton juga 'Corona di Jatim Terbanyak, Jokowi Minta Pengendalian 2 Minggu':
"Nanti kalau nggak banyak saya dituduh nggak nyambut gawe (tidak kerja), kan repot. Memang hasilnya seperti itu," lanjutnya.
Menurutnya, ketika penambahan kasus Corona di Surabaya tinggi, itu berarti hasil swab dari seminggu yang lalu. "Ini kemarin hasilnya tertinggi, sebetulnya ini hasil swab seminggu yang lalu. Tapi kalau setelah itu turun emang," pungkasnya.
(sun/bdh)