Seorang gadis cantik hilang selama 3 hari menghebohkan warga Magetan. Relisa Maya Widyawati menghilang dari rumah setelah dimarahi orangtuanya.
Keberadaan mahasiswi berusia 21 tahun yang tidak diketahui itu membuat orangtuanya, Wawan Setyawan (48) dan Sulis (45) melapor ke polisi. Menghilangnya gadis cantik itu akhirnya viral di grup whatsapp.
Penyesalan orangtua yang bertempat tinggal di Desa Goranggareng Taji, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan, ini tak terbendung. Berkali-kali bapak yang memiliki usaha krupuk di rumahnya ini mengungkapkan penyesalan setelah memarahi anaknya. Saat mengetahui keberadaan anaknya di rumah karibnya di Kota Madiun, kontan saja bapak dua anak ini mengirim tante gadis cantik itu menjemputnya.
"Di rumah teman kuliah ternyata, di Kota Madiun. Sudah dijemput, alhamdulillah sudah pulang," ujar Ayah Relisa, Wawan Setyawan (48) kepada detikcom di rumahnya, Kamis (25/6/2020).
Teman yang ada di Kota Madiun itu, kata Wawan, mengetahui ada nama temannya di aplikasi percakapan whatsapp. Teman tersebut, lanjut Wawan, langsung menghubungi dirinya dan si mahasisi tersebut minta dijemput tantenya.
"Nginepnya di rumah teman kuliahnya. Saat itu teman perempuannya tahu viral di WhatsApp. Akhirnya minta dijemput tantenya," katanya.
Tonton juga video 'Sudah 9 Hari Syifa Hilang, Ortu Ungkap Perubahan Sifatnya':
Informasi yang dihimpun dari tetangganya, gadis cantik itu kabur karena akan dijodohkan orangtuanya. Saat hal itu dikonfirmasi ke orangtuanya, ayah Relisa hanya menggeleng.
"Bukan, bukan dijodohkan. Cita-citanya kerja dulu setelah lulus. Saya tidak mengira kalau malah kabur (Saat dimarahi)," tegasnya.
Namun Wawan mengakui ada cekcok kecil dengan anaknya yang akrab dipanggil Maya tersebut. "Mungkin terpengaruh kondisi saya yang capek dan tidak enak badan," tambah pria yang sehari-hari berjualan krupuk.
Dia mengakui anak pertama dari dua bersaudara itu tipe anak yang ulet. Anaknya tersebut kerap membantunya membungkus kerupuk. Jika sudah selesai membantu, dirinya memberikan uang.
"Dia ulet. Kalau bantu bungkus saya hitung kerja. Tujuannya untuk melatih mandiri," ungkapnya.
Wawan mengaku dirinya tergolong orangtua yang keras terhadap anaknya, Hal itu dilakukan agar anak mandiri dan kerja keras.