"Sebetulnya kita kerja mulai kemarin-kemarin. Kita terus bekerja," kata Risma kepada wartawan di rumah dinasnya, Kamis (25/6/2020).
"Sekarang penularannya bukan ke samping (tetangga dan orang di sekitar) tapi yang banyak ke keluarganya. Nah ini saya mintakan temen-teman (Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Surabaya) untuk nekan (kasus COVID-19)," tambahnya.
Sehingga, lanjut Risma, jika satu keluarga positif COVID-19, maka harus bisa mengajak untuk rawat inap. Hal ini agar tidak menulari orang sekitar dan penyebaran semakin luas.
Selain menekan angka kasus, juga fokus mencari siapa saja yang sudah terpapar. Dengan cara melakukan rapid test dan swab.
Presiden Jokowi mewanti-wanti Jawa Timur agar berhati-hati terhadap angka penyebaran virus Corona. Angka COVID-19 Jatim disebut tertinggi di Indonesia. Jokowi memerintahkan agar pengendalian COVID-19 dilakukan selama dua pekan.
"Angka positif yang terkena COVID di Jawa Timur ini 183. Ini kemarin ya. Ini terbanyak di Indonesia. Hati-hati, ini terbanyak di Indonesia," kata Jokowi dalam pengarahan terkait penanganan COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur. (fat/fat)