Menkes Terawan Agus Putranto akan membantu kekurangan tenaga kesehatan (nakes) di RSU dr Soetomo. Nakes itu terdiri dari puluhan dokter umum dan perawat.
Puluhan nakes itu nantinya akan membantu penanganan dan perawatan pasien COVID-19. Dirut RSU dr Soetomo Dr dr Joni Wahyuhadi SpBS (K) menyambut baik wacana itu. Menurutnya, dengan bertambahnya jumlah nakes, jam kerjanya bisa diatur sehingga tidak terlalu panjang. Sebab, menggunakan APD lebih dari tiga jam rasanya sudah tidak nyaman.
"Alhamdulillah kalau bisa dibantu dokter umum dan perawat, bisa meringankan kawan-kawan perawat dan dokter yang ada di Soetomo. Belum (jumlahnya), kami sedang usulkan ada beberapa tapi terbanyak kami usulkan perawat dan dokter umum. Ada beberapa juga yang kami usulkan. Ini sedang diupayakan," kata Joni di RSU dr Soetomo, Rabu (24/6/2020).
Nantinya, dokter umum dan perawat dari Menkes akan memiliki tempat menginap sendiri. Pemprov Jatim dan RSU dr Soetomo sudah menyiapkan.
"Ada tempat untuk menginap karena pemprov sudah menyediakan ada PPSDM, hotel ada Soetomo sendiri untuk nginap," imbuhnya.
Menurutnya, Menkes Terawan memperhatikan semua yang dilakukan dalam upaya penanganan COVID-19. Sebab, kasus di Jatim khususnya Surabaya cenderung naik.
"Sehingga persiapan-persiapan apa yang kita lakukan diberi support. Salah satunya support tenaga, support sistem, pengalaman di Jakarta yang kasusnya mulai turun, di Jogja kasusnya mulai turun, yang akan ditularkan ke sini," lanjutnya.
"Satu hal yang perlu kita cermati, bahwa RS memang harus di zonasi. Seperti Soetomo akan ditugaskan untuk pasien sedang dan berat. Kemudian RS lapangan untuk ringan dan sedang dan RS lain juga harus menata diri. Jadi mana-mana porsinya yang sedang harus ditata satu dengan yang lain. Harus berkoneksi, kalau misalkan berat ke Soetomo, kalau ringan ya dikembalikan ke RS lain," jelasnya.
Menurutnya, hal ini penting dilakukan RSU dr Soetomo. Karena beberapa waktu lalu, RS Unair tengah pembenahan. Sehingga pasien dengan gejala berat datang ke RSU dr Soetomo semua.
"Sekarang mereka sudah jalan, jadi agak turun grafiknya sudah saya sampaikan ke Pak Menteri. Mulai ada penyesuaian yang kita antisipasi," imbuhnya.
Ke depan, RSU dr Soetomo akan mengatur UGD dan RIK. UGD pun dibedakan yang COVID-19 dan non-COVID-19. Untuk UGD COVID-19 akan disendirikan, sehingga nakes bisa konsentrasi di tempat tersebut.