"Ada 8 perawat yang meninggal dunia karena COVID-19 di Jawa Timur," kata Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim, Prof Nursalam kepada detikcom, Rabu (24/6/2020).
Nursalam membeberkan ke-8 perawat tersebut meninggal dengan positif COVID-19. Beberapa di antaranya memiliki penyakit penyerta.
Sejauh ini, Nursalam menyebut ada 124 perawat di Jawa Timur yang positif Corona. 8 di antaranya sudah meninggal dunia.
"Perawat yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim ada 124. 8 Di antaranya meninggal dan yang terbaru Almarhumah Vivitra Wallada yang meninggal usai melahirkan anaknya," jelasnya.
Banyaknya perawat yang terkonfirmasi positif Corona, membuat DPW PPNI Jatim mengambil beberapa langkah. Seperti advokasi tes PCR swab secara masif dan berkala kepada perawat.
"Lalu yang pasti penyediaan dan penggunaan APD sesuai standar. Kemudian advokasi pemenuhan kebutuhan dasar seperti istirahat, beban kerja yang tidak berat, menjaga kesehatan, asupan nutrisi yang bergizi serta pemberian suplemen," kata Nursalam.
Selain itu, lanjut Nursalam, perawat butuh dukungan secara emosional, intensif (bayaran) yang memadai, dukungan fasilitas hingga kejujuran dari pasien sendiri.
"Jangan ada perawat yang dipecat atau dikurangi hak-haknya khususnya perawat kontrak honorer. Partisipasi dari pasien juga perlu," pungkasnya.
Tonton video 'Jokowi Ingatkan Ancaman COVID-19 Belum Berakhir:
(fat/fat)