"Ini sudah berlangsung sangat lama. Warga yang membuang sampah ke sungai baik penduduk yang dekat sungai maupun yang jauh dari sungai," kata Nur Kholis, aktivis karang taruna Kecamatan Lekok, saat berbincang dengan detikcom, Senin (22/6/2020).
Tidak adanya sarana dan prasarana seperti tempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan akhir sampah di wilayah ini menjadi faktor dominan yang membentuk kebiasaan warga. Jika sarana dan prasarana terpenuhi, kebiasaan tersebut pelan-pelan bisa diubah.
![]() |
"Pas saya tanya itu mereka terbatas tempat, mau buang ke mana ini nggak ada tempat lagi. Apalagi rumah yang dekat sungai, sebenarnya kan nggak boleh ada rumah di dekat sungai, itu kan pasti ada jendelanya. Ya udah lempar lewat jendela, enak," ungkap Nur Kholis.
Kholis mengatakan beberapa tahun lalu, selain membuang sampah ke sungai, sebagian warga juga membuang sampah ke tambak. Namun saat ini tambak sudah terawat.
"Dulu juga di tambak, sekarang tambaknya sudah terawat. Ya udah buang ke sungai semua 100 persen. Panjangnya lebih dari 100 meter, dari perbatasan sungai ke laut," ungkapnya.
Pemandangan menjijikkan terlihat di sungai yang berada di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Sungai yang menuju ke laut itu dipenuhi sampah.
Sungai selebar 7-8 ini dipenuhi sampah domestik seperti plastik, kayu, peralatan dan perabotan rumah hingga kotoran sapi. Sampah tersebut berasal dari 5 desa yang berada di sepanjang aliran sungai. Antara lain Desa Tambak Lekok, Branang, Tampung, Jatirejo dan Balonganyar.
Jorok! Sungai di Pesisir Pasuruan Ini Dipenuhi Sampah:
(iwd/iwd)