Ratusan warga di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, menggantungkan penghasilan dari sektor wisata. Mereka seperti pengemudi jeep, pemilik kuda, penyedia jasa ojek, pemilik home stay, hingga pemilik warung.
Sejak Bromo ditutup, mereka mengalami kesulitan ekonomi. Sebagian bekerja serabutan, sebagian lagi bekerja di ladang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Beberapa di antaranya menghabiskan waktu untuk merawat kendaraan dan melatih kuda serta membersihkan kamar-kamar home stay.
Suroto, sopir jeep, mengaku sejak Bromo ditutup, ia bekerja serabutan. Menurut dia, banyak juga warga yang menganggur.
"Ya para pelaku wisata sudah banyak yang mengeluh. Menganggur 4 bulan ini. Kami minta segera dibuka," kata Suroto, Sabtu (20/6/2020).
Darma, pemilik penginapan, berharap pariwisata Bromo kembali pulih. Selama ditutup, tidak ada tamu yang datang menyewa home stay.
Baca juga: Gunung Bromo Ditutup Cegah Penyebaran Corona |
"Kami berharap segera dibuka kembali," ungkapnya.
Trisno Sudigdho, tokoh masyarakat Tosari, sangat mendukung keinginan warga. Para pelaku wisata, kata dia, siap menerapkan protokol kesehatan jika Bromo dibuka.
"Kami harap wisata kembali dibuka dan pariwisata pulih kembali," terang Trisno. (iwd/iwd)