Penjual angkringan, AS (32), mempunyai beberapa modus untuk menjaring korban agar bisa ia cabuli dan sodomi. Salah satunya dengan mengaku sebagai paranormal.
Para korban yang merupakan pria berusia belasan tahun percaya dan ingin mendalami ilmu pelaku. Terlebih, pelaku juga memamerkan sebuah ajimat bulu perindu, yang diyakini sebagai pemikat.
"Pelaku bilang ke korban kalau dia paranormal bahkan sempat pamer ajimat bulu perindu. Para korban ini masih berusia 15 tahun, mereka percaya dengan segala omongan pelaku makanya bisa ditipu daya," tutur Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis kepada detikcom, Jumat (19/6/2020).
Setelah korban percaya, pelaku mengajak para korban untuk membersihkan aura negatif masing-masing. Korban diajak ke rumah pelaku.
"Ternyata para korban diajak untuk bermalam di rumahnya dan ditelanjangi," imbuh Azis.
Dari tujuh korban yang termakan modus korban, semuanya menjadi korban pencabulan. Bahkan dua di antaranya disodomi, termasuk seorang remaja yang disebut pacar pelaku.
"Tapi melakukannya tidak sekali waktu, beberapa kali waktu. Namun lokasinya tetap berada di rumah pelaku," jelas Azis.
Sebelumnya, pelaku juga menjaring korban dengan memanfaatkan usaha angkringannya. Pria yang merupakan warga Kecamatan Kauman itu mendekati korban dengan mengizinkan korban berutang di angkringannya.
Kebejatan pelaku terungkap usai salah satu korban bersikap tidak biasa. Korban tampak murung dan lebih pendiam. Usai didesak kedua orang tuanya, akhirnya korban mengaku sudah disodomi oleh pelaku.
"Orang tua korban akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polres Ponorogo," pungkas Azis.