AS (32) menjelaskan mengapa orientasi seksualnya berubah dan nekat menyodomi seorang remaja. Menurutnya, ia juga pernah menjadi korban sodomi.
AS merupakan seorang pria warga Kecamatan Kauman, Ponorogo. Pengakuan itu ia sampaikan saat diperiksa polisi.
"Pengakuan pelaku tahun 2009 lalu kerja di Batam, jadi korban sodomi," tutur Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis kepada detikcom, Jumat (19/6/2020).
Di Batam, lanjut Azis, pelaku bekerja sebagai pengantar galon isi ulang. "Pelaku ini korban sodomi oleh orang lain. Akibat kejadian itu, pelaku jadi berubah," terang Azis.
Sadar orientasi seksualnya telah berubah, AS lantas mencari korban untuk memuaskan nafsu birahinya. Yakni para remaja laki-laki untuk dicabuli bahkan disodomi.
"Targetnya anak remaja usia 15 tahun. Dari ketujuh korban, ada 2 korban yang disodomi. Satu di antaranya jadi seperti pacar pelaku," imbuh Azis.
Tonton juga video 'Bocah Korban Sodomi Sales Alat Dapur di Sidrap Dimakamkan':
Menurut Aziz, pelaku mengaku telah melakukan aksi bejatnya sejak akhir 2019. "Masih kita dalami juga barangkali ada korban lain," lanjut Azis.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat 1 jo Pasal 76 E Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang UU Perlindungan Anak dan perubahannya.
Saat ditanya awak media, AS membenarkan pernah menjadi korban sodomi. Menurutnya, itu yang membuat ia memiliki hasrat untuk menjadi pelaku sodomi juga.
"Dulu saya sempat jadi korban, jadi saya melampiaskan ke anak lain," pungkas AS.
Sebelumnya diberitakan, AS ditangkap karena telah mencabuli tujuh remaja pria dan salah satunya disodomi. Ternyata menurut keterangan Kapolres Ponorogo hari ini, ada satu remaja lainnya yang juga disodomi, namun berstatus pacar pelaku.