Seorang penjual angkringan di Ponorogo menyodomi remaja laki-laki. Berdasarkan data yang diterima polisi, awalnya orientasi seksual pria itu normal.
Lantas, sejak kapan penjual angkringan ini menjadi penyuka sesama jenis? Polisi menerangkan, orientasi seksual pelaku tampak berubah sejak pulang kerja dari Kalimantan.
"Sejak pulang dari Kalimantan katanya mulai nggak normal, tidak berhasrat lihat perempuan. Justru lihat anak-anak laki malah dia bernafsu," jelas Kanit Resmob Polres Ponorogo IPDA Anggara Gilang kepada detikcom, Kamis (18/6/2020).
Pria ini berinisial AS (32) warga Kecamatan Kauman, Ponorogo. Ia diringkus pihak kepolisian, usai dilaporkan oleh korban yang disodomi.
Anggara menambahkan, pelaku juga tidak punya riwayat berpasangan dengan lawan jenis. Atau melangsungkan pernikahan.
"Dari awal pelaku nggak pernah nikah, nggak punya riwayat pasangan normal nggak ada," imbuh Anggara.
Ia menambahkan, pelaku sehari-hari menjalankan usaha angkringan. Sementara tujuh laki-laki yang jadi korban masih di bawah umur. Mereka berusia 16 hingga 17 tahun.
Tujuh korban tersebut menjadi korban pencabulan. Bahkan salah satunya disodomi.
Biasanya usai berkenalan, pelaku mengajak korban ke rumahnya. Di rumah tersebut, pelaku melancarkan aksinya.
Hingga saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh Kanit PPA Polres Ponorogo. Polisi masih mengembangkan data terkait kasus tersebut.