Proses Belajar di Lamongan Disiapkan Menuju New Normal

Proses Belajar di Lamongan Disiapkan Menuju New Normal

Eko Sudjarwo - detikNews
Selasa, 16 Jun 2020 13:56 WIB
Persiapan Proses Belajar di tengah New Normal
Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan -

Sejumlah sekolah di Lamongan mulai mensimulasikan proses belajar mengajar di masa New Normal. Simulasi ini dilakukan secara bertahap untuk melihat kesiapan siswa menuju New Normal.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Lamongan, Adi Suwito mengaku saat ini pihaknya melakukan simulasi proses belajar mengajar di sekolah sebagai persiapan menuju New Normal.

"Bukan ujicoba gitu, tapi kami melakukan semacam simulasi dengan melalui pentahapan mulai dari sosialisasi dengan komite, persiapan sarana prasarana lembaga sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19," kata Adi Suwito saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (16/6/2020).

Dia menambahkan simulasi ini dilakukan dengan beberapa siswa di kelas antara 10 hingga 15 siswa, dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Simulasi ini dimulai saat siswa mulai berangkat ke sekolah, menerima pelajaran sampai siswa pulang lagi ke rumah untuk melihat guru dan siswanya apakah tertib melakukan protokol kesehatan atau tidak yang nantinya akan dievaluasi.

"Kalau bisa melaksanakan berarti pendidikan kita jika sudah masa kenormalan baru (new normal) sudah siap," tambahnya.

Meski sudah menggelar simulasi tatanan proses belajar mengajar, pihaknya tetap menunggu keputusan resmi dari pemerintah. Saat ini, Adi menyebut Lamongan masih memberlakukan sistem belajar dari rumah. "Intinya kita mempersiapkan diri menuju kenormalan baru mas," tambahnya.

Terkait sekolah mana yang memberlakukan simulasi ini, Adi menyebut masing-masing sekolah boleh membuat simulasi semacam ini. Namun, harus tertib dan bisa dilakukan pada masa masih liburan sekolah seperti saat ini.

"Saya tdak tahu jumlahnya sampai sekarang juga banyak yang belum mungkin nanti liburan," ungkap Adi.

Sementara Kabid SMP Dinas Pendidikan Nasional Lamongan Chusnul Yuli menambahkan, manghadapi tahun pelajaran baru ini pihak sekolah membuat skenario Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bila wilayah masuk dalam wilayah Zona Kuning, Oranye atau merah. Selain itu, sekolah juga membuat skenario tatap muka digabung dengan PJJ bila zona sudah beralih dari kuning ke hijau.

"Skenario pembelajaran full tatap muka bila sudah zona benar-benar hijau. Untuk Skenario kedua dan ketiga perlu protokol kesehatan yang ketat sehingga perlu ada sosialisasi ke orangtua dan siswa," terang Chusnul.

Simulasi yang dilakukan oleh Diknas Lamongan, menurut Chusnul, sesuai dengan keinginan Mendiknas di Webinar beberapa waktu lalu yang memperbolehkan sekolah mempersiapkan diri untuk menghadapi masa transisi New normal. "Mempersiapkan diri perlu ada ujicoba kelas tatap muka. Mulai masuk sekolah, di kelas, sampai pulang, SOP atau protokolnya apa saja, itu yang perlu diuji coba ke beberapa siswa," tandasnya.

Salah satu sekolah yang menerapkan simulasi tersebut adalah SDN Menongo, Kecamatan Sukodadi. Di sekolah ini, simulasi pembelajaran dilakukan selama 5 hari dimulai dengan kelas 5 dan diakhiri kelas 1. Untuk satu kelas dibagi tergantung banyaknya siswa mulai 10 hingga 15 siswa perruang kelas.

"Selama proses belajar juga tetap pakai protokol kesehatan dan pembelajaran dilakukan hanya selama 4 jam," kata Kepsek SDN Menongo, Nastiah Emi Rayahu kepada wartawan.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.