Produsen Face Shield Ini Rela Untung Sedikit Demi Bantu Warga Terdampak COVID

Produsen Face Shield Ini Rela Untung Sedikit Demi Bantu Warga Terdampak COVID

Andhika Dwi Saputra - detikNews
Minggu, 14 Jun 2020 10:01 WIB
face shiled
Contoh face shield yang dihasilkan Endah (Foto: Istimewa)
Kediri - Berawal dari mendapatkan APD yang tidak sesuai harapan, warga Kediri ini akhirnya mencoba membuat APD sendiri. Usahanya berkembang hingga ia memproduksi face shield yang menghasilkan cuan.

Warga Kediri ini adalah Endah Widi Sulfiana, warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren. Tak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tapi Endah juga mampu mempekerjakan warga yang terdampak COVID-19.

"Waktu itu mencari APD (baju hazmat) untuk donasi. Ternyata hasilnya kok tipis. Ada saudara yang kerja di RS, saya pun konsultasi untuk bikin APD," kata Endah kepada detikcom, Minggu (14/06/2020).

Berbahan plastik lembut sebagaimana bahan untuk jas hujan, Endah memproduksi APD dengan label Kepompong Kinanti. Label ini sebetulnya sudah ada, dari saudaranya yang bekerja di RS. Pada saat awal pandemi, kebutuhan APD meningkat dan ketersediaan tidak ada. Maka, atas dasar memenuhi kebutuhan APD para nakes, Kepompong Kinanti memproduksinya.

face shiledFoto: Istimewa

"Saya cari penjahit. Kebanyakan yang terhenti ordernya karena COVID-19. Sekalian membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan kembali," imbuh Endah.

APD-nya pun laris manis. Dalam sehari, ia bisa memproduksi sekitar 100 APD untuk memenuhi kebutuhan donasi dan juga pesanan. Tiap APD dibandrol Rp 80.000,-.

Namun permintaan APD membuat Endah kewalahan sehingga ia tak lagi dalam jumlah massal. Sebagai gantinya, ia mencoba beralih pada pembuatan face shield yang saat itu belum banyak diproduksi.

"Awalnya ada permintaan untuk anak-anak. Apalagi kalau nanti sekolah jadi masuk, anak-anak membutuhkan," kata Endah.

Endah pun mencoba membuat face shield dengan konsultasi dari saudaranya. Face shield seperti apa yang aman untuk kesehatan.

Endah kemudian mengajak siswa SMA yang kebetulan sedang libur untuk mengerjakan. Ada 3 siswa dan siswi SMA yang bekerja untuk membuat face shield di workshop nya. Dalam sehari, ia bisa menghasilkan 100-an face shield.

Harganya bervariasi. Untuk face shield anak-anak dibanderol Rp 15-20 ribu tergantung ketebalan mika. Ada pula pesanan custom dengan stiker berlabel nama anak. Selain itu juga tersedia face shield untuk bayi dengan harga Rp 18 ribu

Sedangkan untuk face shield dewasa, ia menjualnya dengan harga Rp 20 ribu per buah. Ternyata pesanan juga lumayan. Ia melayani pesanan sampai Jakarta, Jawa Barat, dan tentu saja kota-kota di Jawa Timur. Ia pun banyak melayani reseller, sehingga dalam pengirimannya lebih murah. Pembelinya kebanyakan dijual lagi.

"Saya ambil untung sedikit saja. Yang penting bisa jalan, dan temen-temen ini bisa dapat tambahan uang saku, anak-anak yang bekerja padanya berasal dari orang tua yang terkena dampak COVID-19. Ada yang dirumahkan tanpa gaji. Dari mengerjakan face shield ini, salah satu dari anak-anak ini bisa mendapatkan uang tambahan untuk mendaftar ke universitas," pungkas Endah. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.