.webp)
Sekitar 2.000 orang mengikuti salat Jumat di Masjid Al Akbar di masa transisi new normal. Jumlah jemaah kali bahkan lebih banyak dibanding Jumat pekan lalu.
Humas Masjid A Akbar Helmy M Noor mengatakan, jumlah jemaah yang hadir bertambah banyak dibandingkan pada Jumat lalu. Jika pada Jumat pekan lalu sekitar 1.500, maka saat ini ada sekitar 2.000 jemaah.
"Ini tadi lebih banyak, kami menghitung ada sekitar 2.000 jemaah. Kalau kemarin kan sekitar 1.500 jemaah," kata Helmy kepada detikcom, Jumat (12/6/2020).
"Kalau sebelum ada COVID-19 rata-rata jemaah yang salat Jumat ada sekitar 15 ribuan," tambahnya.
Meski begitu, lanjut Helmy, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan kepada setiap jemaah. Sejumlah protokol itu yakni memberi shaf sekitar 2,5 meter dan alas kaki harus dibungkus dan dibawa masuk ke masjid.
"Tetap kami pakai 14 protokol kesehatan kepada setiap jemaah. Seperti shaf berjarak 2,5 meter, alas kaki dibungkus dan tentunya pakai masker dan pemberian hand sanit kepada setiap jemaah," tuturnya.
Bahkan menurut Helmy, sejumlah jemaah mengaku nyaman dengan adanya protokol yang diterapkan oleh masjid. Sebab jarak antar jemaah longgar dan tidak khawatir dengan penularan virus Corona.
"Ada tadi yang bilang malah senang dan nyaman karena lebih longgar shafnya. Jadi mereka merasa aman," tukas Helmy.
Dikatakan Helmy, salat Jumat kali ini juga bisa dikatakan sebagai trial atau percobaan pelaksanaan salat Idul Adha mendatang. Untuk itu ia optimis salat Idul Adha bisa digelar mengingat protokol kesehatan yang diterapkan masjid cukup berhasil.
 Salat Jumat di Masjid Al Akbar Foto: Amir Baihaqi |
"Ini juga sebagai trial salat Idul Adha nanti. Dan ini berhasil untuk penerapannya," ujarnya.
Terakhir, Helmy mengimbau kepada jemaah yang melaksanakan salat di Masjid Al Akbar agar tak lupat membawa tas untuk alas kakinya. Sebab, hal itu juga akan mengurangi penggunaan kantong plastik yang disediakan pihak takmir.
"Kalau asa imbauan, kami mengimbau jika nanti jemaah melaksanakan salat di sini tolong juga bawa tas untuk wadah alas kaki jemaah. Karena meski pihak masjid menyediakan tapi paling tidak bisa mengurangi peggunaan kantong plastik," tandasnya.
