Pantauan detikcom, takmir masjid menerapkan protokol kesehatan. Setiap jemaah yang akan masuk masjid diperiksa suhu badannya dengan thermal gun. Tak luput tangan setiap jemaah juga diberi hand sanitizer.
Sedangkan untuk saf jemaah, takmir masjid juga memberlakukan jaga jarak sekitar 30 cm. Serta karpet masjid juga ditiadakan.
Dalam khotbahnya, selain menyampaikan ceramah keagamaan, khatib tapi menyisipkan pesan agar jemaah selalu waspada menjaga kesehatan dari penularan COVID-19. Khatib juga mengajak bagi jemaah yang masih sehat agar terus melakukan amal saleh.
"Mari dalam suasana musibah pandemi COVID-19 ini kita tetap tegar, kita tetap bisa menjaga diri kesehatan, kita tetap memperhatikan agar jangan sampai terkena bahayanya COVID-19," kata khatib, Jumat (12/6/2020).
"Kita mohon kepada Allah semoga kita tetap sehat juga keluarga kita semua. Dan yang terpenting lagi ketika kita diberikan tetap sehat untuk selalu banyak beramal saleh," imbaunya.
Sekretaris PD Muhammadiyah Surabaya M Arif An mengatakan pihak sendiri telah melakukan visitasi atau kunjungan ke sejumlah masjid dan musala Muhammadiyah. Dari visitasi itu pihaknya telah mendata mana-mana saja yang boleh menggelar salat Jumat.
Adapun masjid yang boleh menggelar dan tidak ditandai dengan tiga warga yakni hijau, kuning dan merah. Dan jika warna tersebut telah ditandai hijau maka diperbolehkan menggelar salat Jumat.
"Kami sudah menandai masjid-masjid milik warga Muhammadiyah dengan warna hijau, kuning dan merah hasil dari visitasi dan instruksi pusat," ujar Arif.
"Dari daftar yang masuk ada sekitar 42 masjid yang zona hijau atau diperbolehkan. Sedangkan yang merah ada 20 atau dilarang untuk menggelar salat. Dan sisanya zona kuning yang berarti protokol masih kurang memenuhi," tandasnya.
Simak video 'Taatnya Masjid di Jaksel Gelar Jumatan Pakai Protokol Kesehatan':
(iwd/iwd)