Seperti dilihat detikcom di lokasi, tampak makam Sunan Ampel maupun di pasar sekitar terpantau sepi. Jika pun ada peziarah, itupun hanya warga lokal.
"Jadi yang datang kami pantau hanya warga lokal saja," kata penanggung jawab Satgas COVID-19 Surabaya Utara Letda (Chp) Agung Cahyo Purnomo kepada detikcom di lokasi, Kamis (11/6/2020).
"Yang ramai itu hanya malam Jumat. Sangat lumayan banyak dibanding hari lainnya," tambahnya.
![]() |
Menurut Agung, sepinya peziarah dari luar kota karena disebabkan terminal bus belum dibuka. Sehingga para peziarah yang terpantau hanya berasal dari lokal saja.
"Iya memang sementara masih ditutup. Karena masih kebijakan dari pemkot," jelasnya.
Somad (28), salah satu peziarah mengaku sengaja menyempatkan ziarah setelah selama sebulan lebih makam Sunan Ampel ditutup. Ia sendiri datang ziarah bersama keluarganya datang dari Bangkalan dengan menaiki kendaraan pribadi.
"Ya kan sudah sebulan. Jadi ada rasa kangen berziarah ke sini. Ini dengan keluarga naik mobil dan Bangkalan. Apalagi sekarang kan sudah agak longgar kalau mau masuk ke Surabaya," ujar Somad.
Somad sendiri mengaku, selama ziarah ada berbagai protokol yang telah diterapkan pihak pengelola. Meski begitu, ia tidak mempermasalahkan. Sebab hal itu untuk menjaga area makam agar tetap steril dari Corona.
"Tadi kita mau masuk diingatkan petugas yang berjaga depan makam harus cuci tangan dan masuk bilik yang disemprot (disinfektan) itu," tukasnya.
"Tapi gak apa-apa memang itu tujuannya agar tetap bersih dari virus," tandas Somad.
Tonton juga video 'Efektif Dibuka, Museum Fatahillah Sepi Pengunjung':
(iwd/iwd)