Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldhy Hangga Putra mengatakan, sampai sore ini pihaknya telah meminta keterangan dari 5 saksi mata. Yaitu para buruh PT JMI yang melihat langsung tungku peleburan baja meledak dini hari tadi.
"Mereka sudah kami minta keterangan saat di lokasi kejadian. Kami agendakan agar mereka datang ke kantor kami untuk kami gali lebih mendalam keterangannya," kata Rifaldhy saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (9/6/2020).
Ia menjelaskan, sumber ledakan dipastikan dari tungku peleburan baja di PT JMI. Hanya saja, penyebab meledaknya tungku tersebut sedang diselidiki.
"Kami berkoordinasi untuk mengundang Labfor Polda Jatim. Nantinya hasil olah TKP Labfor yang akan menentukan penyebab meledaknya tungku tersebut. Karena banyak kemungkinan yang bisa menjadi penyebabnya," terangnya.
Selain itu, tambah Rifaldhy, pihaknya juga menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian dalam kecelakaan kerja ini. "Kami selidiki dulu penyebab ledakannya. Baru sesuai SOP kami menyelidiki ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam kecelakaan kerja ini," tandasnya.
Tungku peleburan baja PT JMI di Dusun Dempel, Desa Tumapel, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto meledak dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat kejadian, para buruh pabrik sedang bekerja memproduksi baja.
Kencangnya suara ledakan mengakibatkan warga di sekitar pabrik berhamburan keluar rumah. Ledakan ini mengakibatkan 9 buruh pabrik baja menderita luka bakar. Sebagian korban harus menjalani rawat inap di rumah sakit. (fat/fat)