Pantauan detikcom, ada sekitar 400 peserta yang mengikuti rapid test massal di belakang Kantor Kecamatan Lakarsantri. Warga tampak antusias dan tertib saat menunggu giliran rapid test.
Stafsus Kepala BIN, Mayjen TNI Dr Suyanto mengatakan, pihaknya sudah mengelar rapid test dan tes swab massal sejak 29 Mei. Hingga 8 Juni, tercatat ada 12.629 orang yang mengikuti rapid test.
"Dengan reaktif hasilnya adalah 1.815. Dari 2.030 yang di-swab, itu yang positif adalah 338. Diharapkan kerja sama BIN dan pemerintah kota dapat memutus mata rantai penyebaran COVID di Surabaya ini," kata Suyanto kepada wartawan di lokasi, Selasa (9/6/2020).
Suyanto menambahkan, jika hasil tes swab positif, maka yang bersangkutan akan mendapat penanganan lebih lanjut dengan dikirim ke rumah sakit rujukan. "Dinas Kesehatan nanti akan menyalurkan ke (tempat) karantina di hotel yang telah disiapkan. Kalau dia positif swab-nya maka dia akan dimasukkan ke rumah sakit yang dirujuk oleh dinas kesehatan," ungkap Suyanto.
Mobil lab swab milik BIN akan beroperasi hingga 15 Juni mendatang. Pihaknya juga akan menyasar perkampungan padat penduduk, sesuai dengan data dari Dinas Kesehatan Surabaya.
Suyanto menambahkan, kesadaran masyarakat Surabaya untuk mengikuti tes COVID-19 cukup tinggi. "Kalau Surabaya ini, masyarakat ini makin sadar, makin lebih leluasa dan makin mengetahui dan lebih banyak. Nggak itu untuk kita nge-trace, kita tahu kan alamatnya, tempatnya sehingga kita bisa memberikan ke wilayah itu zonanya masing-masing. Oh ini harus lebih hati-hati atau gimana. Lebih bagus seperti itu. Dari pada nanti diam-diam tidak ketahuan kita," pungkas Suyanto.
(sun/bdh)