Juru bicara Satgas COVID-19 Kota Malang dr Husnul Muarif mengaku RT masih jauh dari pedoman WHO. Badan kesehatan dunia itu menganjurkan rasio penularan kurang dari satu.
Sebelum sebuah wilayah daerah memasuki fase new normal di tengah pandemi COVID-19. "Memang benar, RT (Rate Of Transmission) kita masih di atas 1. Karena itu fase transisi new normal diperpanjang satu pekan lagi," terang Husnul.
Menurut Husnul, masih tingginya rasio penularan COVID-19 di Kota Malang disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu di antaranya adalah kedisiplinan masyarakat untuk menjalankan protokol pencegahan virus COVID-19.
Husnul mencontohkan beberapa kasus mencuat penyebaran virus dikarenakan transmisi lokal atau komunitas. Seperti memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19. Penyebaran virus akhirnya terjadi begitu cepat, dari satu orang ke orang lain di sekitarnya.
"Salah satu faktor masih tingginya angka penularan, karena masyarakat tidak disiplin. Jika benar-benar dijalankan protokol yang dianjurkan, maka angka penularan bisa ditekan bahkan mencapai di bawah 1," ungkap Husnul
Husnul mengaku pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah sangat rentan menularkan virus yang sudah menjangkiti pasien tersebut. Penularan lagi-lagi dikarenakan karena minimnya masyarakat untuk disiplin menjaga jarak, memakai masker, atau rajin mencuci tangan.
"Selain disiplin, menjaga imunitas tubuh adalah hal terpenting. Pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah, banyak ditemukan kurang disiplin hingga kemudian menularkan virus kepada orang di sekitarnya," terang Husnul.
Ditanya keputusan mengisolasi pasien mandiri di rumah? Husnul membeberkan ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan itu.
Pertama, berada di rumah diharapkan bisa memberikan kenyamanan bagi pasien, karena berada dalam pengawasan keluarga. Kedua, tidak mencukupinya ruang isolasi di rumah sakit rujukan dan ketiga adalah pasien tak menunjukkan gejala klinis.
"Yang melakukan isolasi di rumah sakit, tentu akan disiplin karena terus mendapatkan pengawasan. Tetapi, ruang isolasi juga tidak mencukupi, apabila semua pasien dibawa ke rumah sakit. Selain itu, tidak adanya gejala menjadi pertimbangan untuk mengisolasi mandiri di rumah," beber Husnul.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kota Malang terjadi peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi pada tiga hari terakhir, sehingga totalnya menjadi 69 orang. Rinciannya, 4 meninggal dunia, 26 sembuh, dan 39 menjalani perawatan.
Husnul sendiri menyebut, penambahan pasien terkonfirmasi merupakan sampel swab yang dikirimkan 7 sampai 10 hari yang lalu. Artinya, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang diumumkan, bukan hasil swab pada hari sebelumnya.
"Ada penambahan dari hasil swab 7 sampai 10 hari lalu yang sudah dikirimkan. Dan hasilnya baru diumumkan kemarin itu," pungkasnya.
Operasi gabungan gencar digelar Pemkot Malang, TNI-Polri dengan menyasar tempat-tempat nongkrong. Dari beberapa tempat yang didatangi, belasan orang ditemukan reaktif hasil rapid test acak. (iwd/iwd)