"Sidoaro mengusulkan ke depan tidak PSBB tetapi mengarah ke transisi new normal. Sidoarjo tidak ingin melanjutkan PSBB," kata Pria yang akrab disapa Cak Nur tersebut di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (8/6/2020).
Cak Nur menjelaskan Sidoarjo ingin menerapkan transisi new normal dengan tetap melakukan penguatan yang kuat untuk pencegahan COVID-19. Penguatan tersebut akan dilakukan di tingkat desa.
"Kami tetap akan melakukan penguatan yang ketat untuk mengurangi penyebaran virus (Corona) ini. Desa-desa nantinya diharapkan semua bisa membentuk kampung tangguh," jelasnya.
Selain penguatan di tingkat desa, Cak Nur mengatakan penguatan protokol kesehatan akan diperketat juga di mal dan perusahaan. Salah satunya dengan pembatasan kapasitas manusia di dalamnya. Cak Nur juga ingin check point di perbatasan untuk dikurangi.
"Kalau bisa nanti check point PSBB dikurangi atau bahkan dihilangkan. Nantinya masyarakat sudah dibekali penguatan/protokol COVID-19 di tingkat desa agar sudah faham. Tentu harapannya nanti turun terus kasusnya," terangnya.
Cak Nur menambahkan pihaknya ingin menerapkan transisi new normal karena memperhitungkan kondisi warga saat ini. Jika new normal diterapkan, maka warga bisa berangsur beraktivitas normal kembali.
"Agar masyarakat bisa leluasa melakukan kegiatannya. Nantinya selain penguatan, ada pelonggaran seperti warung buka. Tetapi kalau bisa diatur lah agar social distancing," pungkasnya. (iwd/iwd)