Sejak Wali Kota Blitar Santoso menyatakan Kota Blitar memasuki uji coba new normal, pengunjung cafe dan rumah makan sudah bisa makan ditempat. Moment ini tampak dari pantauan detikcom, hampir semua cafe sesak dipenuhi pengunjung pada Sabtu (6/6) malam.
Tak hanya penuh, pengunjung juga terlihat tidak menjaga jarak saat duduk bersama-sama. Situasi seperti ini lalu dimanfaatkan gugus tugas COVID-19 Kota Blitar menggelar rapid test massal.
"Ada tiga lokasi yang kami sasar rapid test massal ini. Kami lihat cafe yang pengunjungnya banyak. Dari total 67 pengunjung, ada 8 orang yang hasilnya reaktif. Ini yang perlu ditracing dan dipantau oleh dinkes," kata Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo dikonfirmasi detikcom, Minggu (7/6/2020).
Rapid test, lanjut Hakim, salah satu upaya untuk memutus penyebaran virus Corona. Selanjutnya hasil rapid test akan ditindaklanjuti dengan isolasi mandiri dan test berikutnya. Ketika hasil rapid test kedua masih reaktif, baru akan diambil tes swabnya.
Hakim menambahkan, yang terpenting agar semua pelaku usaha mengikuti protokol kesehatan dengan ketat. Agar di satu sisi, mereka tetap bisa berdagang. Sisi lainnya, penyebaran virus bisa diputus.
"Untuk itu cafe-cafe yang belum menerapkan protokol kesehatan, kami tutup sementara 2 hari. Ini untuk pembenahan protokol kesehatan, sebelum kembali menjalankan usahanya," tandasnya.
Kota Blitar termasuk daerah yang mampu menekan angka penularan virus Corona. Hingg Sabtu (6/6) tercatat, tidak ada pasien positif, PDP maupun ODP baru. Jumlah pasien positif hanya tiga dengan rincian dua sudah sembuh dan satu masih dirawat. Sedangkan jumlah PDP ada lima dengan rincian empat selesai masa pengawasan dan satu masih dalam pengawasan. Sementara ODP, jumlah kumulatif 208 dengan rincian 203 selesai masa pemantauan, tiga masih dipantau dan dua meninggal. (fat/fat)