Bantuan dua mobil PCR dan rapid test gratis dari BIN untuk Surabaya diperpanjang satu pekan ke depan. Itu karena tingginya antusiasme masyarakat yang ingin rapid test.
"Iya akan diperpanjang, informasi terakhir dengan Kabinda Jatim kemungkinan besar diperpanjang satu minggu ke depan," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto kepada wartawan, Sabtu (6/6/2020).
Irvan mengatakan, di Surabaya terdapat 34 klaster permukiman. Mobil PCR dan rapid test massal mengutamakan klaster seperti itu.
"Ada 34 klaster pemukiman kita utamakan di klaster. Sembilan hari ini sudah menjangkau sebagian besar klaster," jelasnya.
Tonton juga 'Mobil PCR yang Diminta Risma Sudah Beroperasi Lagi di Surabaya':
Jika hasil rapid test warga reaktif, mereka langsung menjalani tes swab. Irvan mengatakan, ada kemungkinan seperempat dari yang reaktif menjadi positif Corona.
"Kalau lah hasilnya reaktif, kemungkinan 20-25 persen konfirm positif," terangnya.
Kemudian dari orang yang reaktif rapid test, Dinkes Surabaya langsung melakukan tracing pendataan. Yang reaktif juga langsung diisolasi di hotel atau rumah.
"Mereka akan tahu posisinya tidak boleh keluar dan jalan-jalan. Dari situ muncul kesadaran masyarakat tidak menulari orang lain. Isolasi mandiri diawasi bukan hanya diawasi pemkot, TNI/Polri tapi diawasi warga sendiri dengan Kampung Wani Jogo," pungkasnya.