Laboratorium tes swab Pemkot Surabaya tengah melakukan uji validasi. Nantinya, lab tersebut bisa menerima 1.000 sampel swab per hari.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, M Fikser menyampaikan, pemkot sudah bertemu dan berkoordinasi dengan Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Rosidi Roslan, terkait ruang lab yang dipinjam untuk tes swab. BBTKLPP menyanggupi untuk membantu Pemkot Surabaya.
"Saya sudah ketemu dengan Kepala BBPTLPP. Beliau mengatakan bahwa sehari bisa seribu sampel. Namun, karena ini masih baru, tidak bisa langsung segitu. Pelan-pelan lah ya sambil proses untuk mencapai itu," kata Fikser, Kamis (4/6/2020).
Sebelum laboratorium PCR ini digunakan, Fikser terlebih dahulu memastikan dengan melakukan uji validasi selama dua hari. Tujuannya untuk memastikan hasil dari pemeriksaan ini benar-benar valid.
"Jadi, prosesnya memang harus melewati uji validasi. Supaya benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan," imbuhnya.
Untuk mekanismenya, Fikser menjelaskan, hasil pemeriksaan di lab PCR yang baru dioperasikan itu, tidak jauh berbeda dengan di mobil lab bantuan dari BIN itu. Pasalnya, untuk hasil ekstraksi membutuhkan waktu selama 45 menit dan hasil pemeriksaan PCR-nya membutuhkan waktu dua sampai empat jam setiap sampelnya.
"Baru setelah itu hasil keluar. Apakah pasien itu negatif atau positif," jelasnya.
Selain itu, pemkot juga sudah membagikan alat VTM kepada beberapa rumah sakit untuk mengambil cairan dari kerongkongan dan hidung. "Nanti juga akan dilampiri surat dari kami berisi permohonan untuk diperiksa di lab tersebut," tambahnya.
Demi membantu kinerja di BBTKLPP, pemkot memastikan sudah mengirim lima petugas. Harapannya, proses pemeriksaan sampel bisa semakin cepat.
"Bapak Kepala BBTKLPP juga bilang akan full membantu Kota Surabaya," pungkasnya.
Tonton juga 'Heboh Jadi 'Zona Hitam' Corona, #SurabayaWani Puncaki Trending Topic':