Pandemi Corona Berdampak Jumlah Perceraian di Blitar Raya Turun

Pandemi Corona Berdampak Jumlah Perceraian di Blitar Raya Turun

Erliana Riady - detikNews
Sabtu, 06 Jun 2020 09:39 WIB
pengadilan agama blitar
Pengadilan Agama Blitar (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Surabaya -

PSBB rupanya juga berimbas menurunnya angka perceraian di Blitar. Ini terlihat dari pengajuan cerai talak ataupun gugat cerai yang diproses di Pengadilan Agama (PA) Blitar.

Meski Blitar tidak termasuk wilayah yang menerapkan PSBB, namun warga juga enggan keluar rumah kecuali untuk keperluan mendapat stok logistik dan kesehatan saja. Hampir semua jalan masuk lingkup RT ditutup portal, sehingga warga tidak bebas keluar masuk rumah.

"Karena ada faktor PSBB juga, kalau dilihat dari data perceraian di PA Blitar ada tren penurunan. Apakah ini ada korelasinya dengan COVID-19 kami tak bisa menjustifikasi. Namun pergerakan warga ada pembatasan, sehingga masyarakat yang ingin ke PA kemungkinan ditunda sampai situasi normal," kata Panitera Muda Hukum PA Blitar, Nur Kholis Akwan kepada detikcom, Sabtu (6/6/2020).

Apakah hal ini benar atau tidak, jelas dia, bisa dilihat dari angka pengajuan cerai saat situasi kembali normal. Adapun tren penurunan perceraian tampak sejak Indonesia dinyatakan darurat Corona pada 16 Maret 2020.

Pada bulan itu, pengajuan perceraian hanya terdata sebanyak 86 kasus. Kemudian pada bulan April naik menjadi 262 kasus, dan Mei turun lagi menjadi 138 kasus. Angka ini mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan pada Januari yang ada 536 kasus, kemudian Februari sebanyak 342 kasus.

"Sejak adanya pandemi Corona angkanya memang turun drastis. Kemudian naik lagi pada April, dan turun lagi ketika marak penerapan PSBB pada Mei," imbuhnya.

Menariknya, angka perceraian yang turun signifikan adalah dari pengajuan talak cerai. Atau cerai yang diajukan oleh pihak suami. Terdata untuk talak cerai sejak Januari sebanyak 159, Februari 95, Maret 65, April 62 dan Mei ada 35 pengajuan talak cerai.

Sedangkan untuk gugat cerai, juga cenderung menurun walaupun tidak sebanyak talak cerai. Seperti terdata pada Januari ada 377, Februari 247, Maret sebanyak 21, April 200 dan Mei ada 103 gugat cerai.

"Memang ada pergeseran life style sekarang. Pihak istri banyak yang menggugat cerai dan alasan karena ada perselisihan atau pertengkaran. Ekonomi sekarang jadi faktor kedua," jelasnya.

Nur Kholis juga menambahkan, selama masa pandemi Corona persidangan di PA tetap berjalan lancar. Hanya saja jumlah persidangan dibatasi dengan protap kesehatan yang ketat. Dan ada juga persidangan dengan sistem teleconference.

"Sidang teleconference ini sangat membantu pihak yang posisinya tidak berada di Blitar, maupun tidak bisa menuju Blitar. Alhamdulillah berjalan lancar dan mereka pun diuntungkan. Baik secara waktu, maupun biaya untuk perjalanan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.