"Alhamdulilah semua non reaktif," tutur Kasi SMA/SMK Cabdindik Jatim Wilayah Ponorogo Eko Budi Santoso kepada wartawan, Jumat (5/6/2020).
Eko mengatakan pihaknya khawatir kesehatan para peserta perwakilan tersebut. Sebab, ada temuan pengawas sekolah asal Mojokerto yang juga peserta pelantikan dipastikan meninggal dunia akibat positif COVID-19.
18 Orang perwakilan tersebut, lanjut Eko, terdiri dari lima pengawas dan 13 kepala sekolah. Cabdindik telah meminta dinas kesehatan setempat untuk melaksanakan rapid test kepada mereka semua.
"Termasuk yang dari Magetan, alhamdulillah semua peserta nonreaktif," jelas Eko.
Disinggung soal jumlah peserta, menurut Eko, pihaknya tidak mengetahui secara pasti. Namun acara tersebut dilaksanakan secara bergelombang.
"Infonya pelantikan digelar bergelombang, Insyaallah yang dari Ponorogo tidak bersamaan dengan yang terpapar itu," tukas Eko.
Menurutnya, saat ini 18 orang tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Nantinya, juga akan dilakukan rapid test kedua untuk memastikan kondisi ke-18 orang tersebut.
"Setelah 14 hari akan dilaksanakan rapid test lagi untuk memastikan kondisi mereka," imbuh Eko.
Akibat kabar ini, pegawai Cabdindik sempat dilanda kecemasan. Bahkan termasuk Eko juga memutuskan untuk bekerja dari rumah untuk meminimalisir interaksi dengan para pegawai yang mengikuti acara di Surabaya.
"Was-was juga, jadi sebisa mungkin saat ini mengurangi interaksi dengan teman - teman yang ke Surabaya," pungkas Eko. (iwd/iwd)