Begini Cara Tim COVID-19 Hunter di Jatim Buru PDP dan OTG

Begini Cara Tim COVID-19 Hunter di Jatim Buru PDP dan OTG

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Jumat, 05 Jun 2020 16:26 WIB
Kasus positif Corona di Jatim bertambah 123 orang. Sehingga, total yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 5.406 orang.
Gubernur Khofifah/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya -

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membentuk Tim COVID-19 Hunter untuk tes massal. Tes diterapkan pada daerah di Jatim yang memiliki OTG maupun PDP di atas 52 persen.

Rapid test untuk screening awal, dan yang hasilnya reaktif ditindaklanjuti dengan tes swab dengan PCR dan Tes Cepat Molekular (TCM).

Khofifah menyebut, ada 10 kabupaten yang akan didatangi Tim COVID-19 Hunter. Yaitu Sidoarjo, Kabupaten Kediri, Tulungagung, Gresik, Bangkalan, Nganjuk, Lamongan, Kabupaten Madiun, Jember dan Probolinggo. Sedangkan khusus untuk Kota Surabaya telah dilakukan tes mobile secara massal.


"Tim COVID-19 hunter akan bergerak mulai besok menyasar Sidoarjo, Gresik, Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kota Kediri dan Bangkalan. Petugas akan di sana empat sampai lima hari melakukan rapid test dan swab secara massal," kata Khofifah di Surabaya, Jumat (5/6/2020).

Untuk mekanismenya, nama-nama OTG dan PDP sebelumnya telah didata oleh Dinkes Kabupaten atau Kota masing-masing. Mereka dijadwalkan secara bergantian setiap hari untuk melaksanakan tes agar bisa menghindari kerumunan.

"Tim COVID-19 Hunter akan turun mulai hari ini kira-kira tim ini di lapangan 4 sampai 5 hari. Sehingga warga yang teridentifikasi OTG dan PDP dapat di-rapid test dan jika reaktif akan di-swab secara langsung. Jika hasil PCR test menunjukkan positif, maka langsung dirujuk ke rumah sakit agar segera mendapatkan treatment sehingga diharapkan juga segera sembuh," papar Khofifah.

Simak video 'Jokowi ke Gugus Tugas: Tekan Angka Penyebaran Corona di 3 Provinsi':



Di sejumlah daerah ditemui tingginya angka OTG dan PDP. Hal ini menjadi alasan utama mengapa Tim COVID-19 Hunter diturunkan di daerah tersebut. Apalagi, saat ini OTG yang berpotensi positif Corona mencapai 35 persen, sementara PDP berpotensi positif COVID-19 sampai 55 persen.

"Saya ambil contoh misalnya Bangkalan. Bangkalan ini tercatat PDP-nya 34, tetapi OTG-nya sudah 708 jadi artinya bahwa OTG yang tinggi jika tidak segera di-rapid test, kalau reaktif tidak segera di-swab maka ada kekhawatiran dia tanpa gejala tapi dia carrier. Maka potensi menyebarkan atau menularkan virus COVID-19. Hal ini juga terjadi di Tulungagung dan daerah lainnya," jelasnya.

Saat ini, antara PDP dan OTG sama-sama berisiko tinggi. Karenanya, tim teknis yang diturunkan ke daerah dengan formasi lengkap, sebagai upaya untuk mencegah sampai tahapan menghentikan penyebaran COVID-19 di Jawa Timur.


"Kami memutuskan untuk turun bersama tim lengkap dengan komponen dokter, analis dan perawat. Serta menyediakan rapid test, Virus Transport Medium (VTM) dan cartridge-nya. Sedangkan petugas pengambil swab disiapkan dari kabupaten/kota," lanjutnya.

Khofifah berharap, upaya ini mendapat dukungan dari bupati dan wali kota. Sehingga, kebersamaan dan sinergi yang terbentuk dapat signifikan menekan bahkan menghentikan penyebaran COVID-19 di Jawa Timur.

"Karena itu saya mohon kepada para bupati atau wali kota untuk bisa bersinergi, bersama dan terus bergotong royong. Sehingga, percepatan memutus mata rantai COVID-19 bisa kita lakukan bersama sama," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.