Ahmad Arifin (59) bercerita lebih banyak soal aksi heroiknya berenang di Danau Kawah Ijen untuk mengevakuasi jenazah temannya. Termasuk soal bagaimana ia berjibaku melawan gas beracun.
Danau Kawah Ijen dikenal sebagai danau terasam di dunia. Suhu rata-rata air kawah sekitar 30 sampai 40 derajat celsius. Namun warga Kecamatan Licin, Banyuwangi ini nekat berenang ke danau kawah, agar jasad sahabatnya Andika bisa segera dievakuasi.
Menurut Ahmad, suhu Danau Kawah Ijen saat itu sekitar 40 derajat celsius. Saat pertama kali kakinya dimasukkan ke danau, ia merasakan panas. Lalu ia menyiramkan air danau ke tubuhnya.
"Panas saat itu. Setelah melepas baju dan tinggal celana dalam, saya turun ke danau. Saya seka tubuh saya dengan air danau. Panas, tapi setelah itu saya langsung renang ke (menuju) tubuh Andika yang tenggelam," ujarnya kepada detikcom, Kamis (4/6/2020).
Air Danau Kawah Ijen ini, imbuh Ahmad, seperti air aki. Sebab, barang apapun dipastikan hancur setelah terkena air tersebut.
"Besi atau baja saja kalau kena air itu hancur. Ya tidak langsung hancur tapi jika direndam di sana selama beberapa waktu pasti hancur," terangnya.
Ia menambahkan, bau belerang di permukaan danau kawah berwarna hijau itu juga terbilang tajam. Bahkan, ia juga merasakan adanya bau gas beracun di beberapa titik yang ia lalui saat berenang.
"Sempat juga merasakan bau gas beracun. Namun saya tahan saja. Bau pekat belerang, suhu panas dan adanya gas beracun yang tiba-tiba muncul," tambahnya.
Ia berhati-hati saat mengambil napas. Itu dilakukan agar tak menghirup gas beracun, yang bisa saja muncul tiba-tiba.
"Cara bernapas hampir sama dengan orang berenang di dalam air. Ditahan baru setelah area lepas gas beracun, baru napas lagi. Kami biasa, sudah mengenal bau gas beracun," sambungnya.
Jumat (29/5), terjadi gelombang mirip tsunami di Danau Kawah Ijen. Seorang penambang belerang Andika menjadi korban dalam fenomena alam tersebut. Bersama petugas dan penambang belerang lainnya, Ahmad kemudian kemudian mencari Andika keesokan harinya.
Saat melihat jenazah Andika mengambang di Danau Kawah Ijen, ia tanpa berpikir panjang langsung berenang ke danau. Ia mengevakuasi jenazah temannya dengan berenang sekitar 150 meter.
"Alhamdulillah saya sehat. Hanya gatal dan perih saat setelah berenang di danau kawah Ijen," lanjutnya
Namun rasa gatal dan perih di kulit itu, kata Arifin, sudah tidak dirasakan lagi. Hanya dua hari dirinya mengalami rasa gatal dan perih.