.webp)
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menjelaskan, jika penggunaan APD memiliki jangka waktunya dan ketika keluar ruangan harus disterilisasikan dahulu. Agar bisa mengurangi tugas nakes dan meminimalisir terpapar virus yang menempel di APD.
"Tenaga medis tugasnya sudah banyak, maka dari itu RAISA hadir untuk meringankan beban mereka," kata Ashari, Kamis (4/6/2020).
Menurutny, RAISA versi disinfektan ini atas permintaan RS Unair. RAISA versi ketiga ini juga bisa digunakan untuk mensterilkan kamar pasien dan lorong rumah sakit.
Ashari mengatakan, RAISA ini diperbarui atas pertimbangan kondisi di RS Unair. Rumah sakit saat ini sudah bergerak cepat dan kebutuhan teknologi ada untuk mempermudah tugas para petugas medis.
"RAISA ini kami harapkan produksinya bisa sampai ke rumah sakit yang ada di seluruh Indonesia dan membantu meringankan beban pahlawan medis yang saat ini sedang berjuang," harapnya.
Sementara salah satu tim peneliti RAISA, Rudy Dikairono ST MT menyampaikan, spesifikasi robot masih sama. Jika sebelumnya terdapat basic service untuk melayani pasien, kini ditambah alat penyemprot disinfektan.
"Dengan selang dan alat penyemprot yang fleksibel, tidak hanya menyemprot bagian depan, namun bisa ke samping ke bawah maupun ke belakang," jelasnya.
Semprotan disinfektan robot RAISA ini dapat dikendalikan jarak jauh melalui remote control. Namun tim saat ini juga sedang mengembangkan sistem semi autonomous.
Sistem demi auto omous nantinya dapat diterapkan apabila lantai diberikan sensor tertentu, seperti lintasan yang ditempelkan ke lantai. Sehingga robot dapat secara otomatis tahu ke kamar mana ia akan berjalan.
"Nantinya, robot ini akan bisa melayani setiap ruangan satu robot, dan dapat berpindah antara satu kamar ke kamar yang lainnya," pungkasnya.
Simak video 'Robot-robot Ini Bantu Manusia: Upacara Kelulusan hingga Bikin Disinfektan':
(fat/fat)
