Berstatus ODP, Wakil Wali Kota Surabaya Segera Jalani Tes Swab

Berstatus ODP, Wakil Wali Kota Surabaya Segera Jalani Tes Swab

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 04 Jun 2020 14:26 WIB
wawali surabaya kunjungi warga
Wawali Whisnu saat mengunjungi warga Kedungturi (Foto: Istimewa)
Surabaya - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana berstatus ODP dan melakukan isolasi mandiri setelah mengunjungi 15 warga Kedung Turi. Rencananya hari ini, Whisnu akan menjalani tes swab.

Wakil Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto membenarkan langkah yang diambil Whisnu yang melakukan karantina mandiri. Sebab hal itu sudah mengikuti protokol kesehatan yang sudah ada.

"Jadi betul apa yang dilakukan oleh beliau untuk melakukan isolasi mandiri. Dan tadi malam juga ibu wali kota memerintahkan tenaga medis untuk memeriksa kondisi beliau," ujar Irvan saat dihubungi detik.com, Kamis (4/6/2020).

Irvan mengatakan tim gugus tugas sudah melakukan komunikasi via telepon dengan Whisnu dan mengetahui jika yang bersangkutan akan melakukan tes swab secara mandiri di salah satu rumah sakit.

"Dan kami sudah menghubungi beliau. Rencananya juga beliau melakukan tes swab secara mandiri. Informasinya beliau mau ke rumah sakit premier," ungkap Irvan.

Sementara itu, terkait 15 warga Kedungturi yang dikabarkan dipulangkan dari tempat isolasi di salah satu hotel di Surabaya, Irvan membantah memulangkan mereka. Sebab belasan orang tersebut belum siap menjalani karantina.

"Warga itu bukan dikeluarkan. Memang harus pulang karena memang mereka tidak ada persiapan isolasi mandiri. Mereka diharapkan isolasi di rumah, setelah hasil (swab) keluar baru dilakukan penanganan lebih lanjut," ungkap Irvan.

Irvan juga memastikan, 15 warga yang dikarantina di hotel tersebut merupakan hasil rapid tes yang reaktif. Namun, baru satu hari menjalani karantina mereka minta dipulangkan.

"Mereka sudah masuk satu hari, kemudian teriak-teriak minta dipulangkan," ungkap Irvan.

Secara teknis, karantina di hotel merupakan langkah yang diambil untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Sebab dari rapid test massal yang hasilnya reaktif maka akan dilakukan penanganan karantina di hotel. Sedangkan yang hasil tes swab positif harus segera dirujuk kerumah sakit.

"Untuk rapid test, reaktif kita amankan dulu di hotel. Jadi yang positif swab nggak boleh di hotel," tandas Irvan. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.