Pasutri, Sumarno (62) dan Sulastri (60), salah satunya. Warga Jalan Ijen, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo ini sudah terlanjur membeli oleh-oleh pernak pernik haji dan cemilan khas asal Arab Saudi.
Meski tidak jadi berangkat, mereka mengaku menghormati keputusan pemerintah. Namun ada sedikit rasa kecewa karena rencana menunaikan rukun islam ke 6 pada tahun ini akhirnya batal.
Apalagi dirinya sudah mempersiapkan jauh-jauh hari. Salah satunya membeli pernak-pernik haji dan oleh-oleh khas Arab Saudi. Seperti sajadah, kerudung, songkok, tasbih dan makanan seperti kurma dan kacang arab. Total belanja sekitar Rp 10 juta, itupun masih ada pesanan yang belum datang.
"Iya gagal karena kebijakan pemerintah ada pandemi Corona. Saya rela meski sedikit kecewa. Karena sudah beli oleh-oleh dan selamatan," tegas Suwarno saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/6/2020).
Suwarno mengaku, mendaftar haji plus ini sejak tahun 2014 lalu. Biaya haji untuk dua orang sekitar Rp 400 juta dan baru di tahun 2020 atau 6 tahun bisa berangkat. Meski terlanjur membeli aneka oleh-oleh khas haji, dia tidak mempermasalahkan peniadaan haji di tahun 2020. Ini demi untuk kebaikan bersama.
Sementara dari data Kemenag Kota Probolinggo, jumlah calon jemaah haji yang akan berangkat di tahun 2020 mencapai 177 orang. Dengan prosentase laki-laki 54 persen, perempuan 46 persen. (fat/fat)