.webp)
Melihat hal ini, Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani dan Jemursari tak mau berdiam diri. Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Prof M Nuh mengungkapkan pihaknya menambah total puluhan bed di ruang isolasi bertekanan negatif.
"Di Surabaya hampir semua rumah sakit kan overload, hampir semuanya. Hitungannya simpel, penambahannya kalau Surabaya berkontribusi 65% dari Jawa Timur. Kalau hari ini ada 150 sampai 180-an tambahan di Jatim. Kira-kira hampir 100-an pasien baru yang ada di Surabaya saja," papar Prof Nuh kepada detikcom melalui sambungan telfon di Surabaya, Rabu (3/6/2020).
Prof Nuh menyebut di RSI Ahmad Yani pihaknya menambah kapasitas 18 bed pada ruang isolasi bertekanan negatif. Fungsinya untuk membantu mencegah penyakit yang dapat menyebar melalui udara, keluar dari ruangan isolasi dan menginfeksi orang lain.
"Awalnya RSI A. Yani bukan rujukan, tapi melihat kondisi yang sekarang, akhirnya kita ubah jadi insyaallah besok sudah rampung semua itu tadi saya sudah ngecek ada tambahan 18 bed baru yang kita tambahkan dan bertekanan negatif dan memenuhi standar semua. Maka dari itu standarnya kita penuhi antara lain negatif pressure yang kita tambahkan 18 di RSI A Yani," imbuhnya.
Rencananya, jika sudah difungsikan, pihak RSI A. Yani akan menambah lagi 9 bed bertekanan negatif. Sedangkan kini di RSI A. Yani tersedia 6 bed yang memiliki tekanan negatif.
"Habis itu kita tambah lagi di bawah, itu yang di lantai 2 kita tambah paling tidak kira-kira 9 tambah 18 jadi 27 bed, ditambah 6 yang sekarang sudah ada kira-kira 33 dan relatif membantu pasien yang membludak," ungkap pria yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pers ini.
Sedangkan di RSI yang berlokasi di Jalan Jemursari Surabaya, Prof Nuh mengatakan pihaknya berencana menambahkan 30 bed. Sehingga, tersedia total 40 bed bertekanan negatif.
"Di Jemursari kita tambah sekitar 30-an, sehingga total bisa 40-an. Ini kita harus all out, saya ndak tega setelah saya selesai di RSKI Unair, dulu sebelum lebaran saya hampir setiap hari ke sana, sekarang penuh dan menolak pasien. Sehingga saya ndak tega juga, saya sebagai pengurus yayasan saya instruksikan untuk menambah, kita konversi, kasihan saudara kita yang tidak dapat kamar," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Prof Nuh berharap besok penambahan bed ini sudah selesai sehingga Jumat (5/6) bisa langsung menerima pasien.
"Jadi insyaallah besok sudah selesai dan Jumat bisa nerima pasien," harap Mantan Menteri Pendidikan RI ini. (hil/iwd)
