Reaktif Saat Rapid Test, 95 dari 468 Warga Surabaya Langsung Tes Swab

Reaktif Saat Rapid Test, 95 dari 468 Warga Surabaya Langsung Tes Swab

Amir Baihaqi - detikNews
Selasa, 02 Jun 2020 13:49 WIB
rapid test dan tes swab
Warga Surabaya dirapid test dan tes swab gratis (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - Ratusan warga Surabaya melakukan rapid test dan tes swab massal. Kegiatan itu digelar atas kerjasama Pemkot dan Badan Intelijen Nasional (BIN) dengan mengambil lokasi di sekitar komplek Masjid Al Akbar.

"Ini kegiatan bantuan dari BIN dan ini pasiennya dari umum, juga ada pasien yang direkomendasi dari pihak puskesmas. Target 500 orang kuotanya," kata kepala puskesmas Kebonsari, Gayungan dr Reyner kepada detikcom, Selasa (2/6/2020).

Menurut dr Reyner, kegiatan rapid test dan tes swab massal ini dibuka sejak pukul 07.00 WIB dan sampai selesai. Untuk mekanismenya, pasien cukup datang dengan membawa kartu identitas dan mendaftar ke panitia.

"Yang dilakukan di sini ada rapid test dan tes swab. Jadi pasien datang langsung dirapid dan kalau hasil non reaktif boleh pulang. Kalau reaktif langsung dilanjutkan dengan tes swab," tutur dr Reyner .

Pantauan di lokasi, warga yang berdatangan tampak tertib dan menerapkan physical distancing saat masuk ke tenda tes. Di dalam tenda sejumlah petugas tenaga kesehatan dengan berpakaian APD kemudian mengambil sampel darah pasien.

rapid test dan tes swabWarga antre ikut rapid test dan tes swab (Foto: Amir Baihaqi)

Usai dirapid test, pasien kemudian disuruh menunggu di kursi di dalam tenda yang telah disediakan. Jika hasil non reaktif, pasien kemudian diperbolehkan kembali pulang. Namun jika reaktif, pasien kemudian diarahkan ke tenda berikutnya untuk melakukan tes swab.

Salah satu pasien yang reaktif Prapto (40) mengaku tidak diberi informasi apa hasil tes swabnya. Ia hanya disuruh melakukan tes lanjutan yakni swab.

"Saya nggak tahu hasilnya tapi disuruh swab ini," kata Prapto.

Prapto mengaku dirinya merupakan warga Tambaksari. Ia sengaja datang ke sini atas inisiatif sendiri karena mendengar adanya rapid test gratis.

"Saya datang sendiri. Inisiatif sendiri. Karena kemarin-kemarin saya demam ini tinggal batuk. Makanya saya ke sini sendiri," bebernya.

Berbeda dengan Prapto, Febri (28) mengaku datang bersama dengan teman kerjanya. Ia juga datang melakukan tes atas inisiatif sendiri. Ia dinyatakan non-reaktif dan langsung diperbolehkan pulang.

Dikatakan Febri, kedatangannya datang ikut rapid test bukan mengalami gejala. Tapi ia sekadar antisipasi saja sebab dirinya selama ini masih bekerja di luar rumah.

"Nggak ada gejala sebelumnya. Inisiatif sendiri karena saya kan punya anak yang masih bayi di rumah. Jadi antisipasi saja. Hasilnya ini non-reaktif," tandanya.

Sementara itu, Kepala Poliklinik BIN dr Wulan mengatakan ada 503 warga yang mendaftar. Hingga pukul 13.50, pihaknya sudah melakukan rapid test terhadap 468 warga.

"Dari sementara 468 warga yang dirapid test, ada 95 yang reaktif. Yang reaktif langsung kami tes swab," kata dr Wulan.

(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.