Doa bagi bangsa lintas agama ini dilakukan di Gereja Kristen Jawa Wetan (GKJW) Banyuwangi, Senin (1/6/2020). Seluruh perwakilan tokoh agama hadir dalam kegiatan itu.
Tokoh Islam hadir KH. Ahmad Musytaha, Kristen Pendeta Kristanto, Katolik Romo Eli Surya Abadi, Hindu diwakili Putu Yasa, Budha diwakili Banthe Tejapunno Selain itu kegiatan tersebut juga dihadiri perwakilan dari Kepolisian yakni Kapolsek Banyuwangi AKP Ali Masduki.
Terdapat hiasan lilin yang ditata berbentuk hati di depan para tokoh lintas agama. Ini sebagai simbol cinta kepada negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama yang berbeda-beda.
"Ini adalah doa bagi bangsa yang kami inisiasi bersama FKUB (Forum Kerukunan antar Umat Beragama) dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila di tengah Pandemi COVID-19 ini," kata Pendeta Kristanto selaku inisiator kegiatan Doa Bagi Bangsa kepada wartawan, Senin (1/6/2020).
Doa Bagi Bangsa ini diawali ceramah dari masing-masing tokoh agama dengan tema yang berbeda. Perwakilan Islam menyampaikan ceramah bertema Indonesia Kuat, Katolik dengan tema Indonesia Bangkit, Hindu dengan tema Indonesia Sehat, Budha Indonesia Tangguh Kristen Indonesia Pulih dan perwakilan Polisi menyampaikan ceramah bertema Indonesia Aman.
"Bersama acara ini tentu kita ingin bahwa Indonesia bisa menghadapi COVID-19 ini dengan kekuatan lahir dan batin. Karena itu orang tidak hanya butuh raganya sehat tapi juga batinnya sehat supaya kita bisa pulih bersama-sama," ungkap Pendeta Kristanto.
Setelah siraman rohani kemudian dilanjutkan dengan doa dari masing-masing tokoh agama. Doa dimohonkan agar Indonesia tetap aman dan segera terbebas dari Pandemi COVID-19 ini.
Saat ini masyarakat diminta menjaga jarak sosial dan jarak fisik. Tetapi jangan sampai menjadi individualis. Untuk itu, para tokoh agama ini mengajak seluruh masyarakat tidak paranoid dalam mengahadapi new normal atau tata kehidupan baru.
Kapolsek Banyuwangi, AKP Ali Masduki mengajak semua orang saling mendoakan sebagai sesama anak bangsa agar semua diberi keselamatan, kesehatan dan Pandemi ini segera berakhir. Dalam menghadapi era new normal masyarakat diminta tetap berperilaku hidup bersih dan sehat, tertib menggunakan masker dan menjaga physical distancing.
"Mentaati apa yang menjadi aturan pemerintah, tidak panik, serta tidak sembrono dalam menghadapi tata kehidupan yang baru," pintanya.
Di akhir acara, seluruh tokoh agama menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa sambil memegang tongkat yang sudah diikatkan dengan bendera merah putih. (fat/fat)