Sosiolog Abdul Kodir Addakhil dari Universitas Negeri Malang (UNM) menilai karangan bunga hingga ucapan Khofifah di media sosial cukup mendinginkan suasana. Terlebih, Wagub Jawa Timur Emil Dardak dalam media sosialnya juga memposting ucapan serupa.
"Cukup mendinginkan suasana di tengah silang pendapat penanganan COVID-19," kata dosen yang akrab dipanggil Chod di Surabaya, Minggu (31/5/2020).
Terkait kesalahpahaman keduanya, Chod menilai hal ini merupakan ujian kepemimpinan bernegara antarkedua tokoh perempuan ini.
"Saat pandemi seperti ini tampaknya ujian kepemimpinan bernegara sedang diuji, bisa jadi masing-masing kepala daerah punya cara pandang dan kebijakan yang berbeda dalam perang melawan COVID-19. Bisa jadi pula komunikasi yang kurang matching terjadi, sebenarnya hal tersebut wajar namun seyogyanya perlu segera dibenahi," lanjutnya.
Sosiolog muda ini juga mengkhawatirkan masalah sosial baru yang akan muncul jika kondisi silang pendapat ini terus berlangsung. Padahal kenyataan yang harus dihadapi adalah bersama-sama melawan COVID-19 yang kasusnya terus naik di Jatim.
"Di sisi lain pandemi COVID-19 sendiri telah memunculkan banyak masalah sosial baru di masyarakat, walaupun pemerintah bergerak cepat mencari jalan keluar dari masalah sosial tersebut, seyogyanya pemerintah juga tidak membuka potensi masalah sosial baru lainnya," imbuh Chod.
Chod berharap keadaan ini bisa mereda dan kesalahpahaman antarkeduanya tak lagi terjadi.
"Sedangkan sebentar lagi kita akan menghadapi new normal, semoga silang pendapat tidak muncul kembali dalam situasi tersebut dan dalam situasi apapun di tengah pandemi COVID-19," harapnya. (hil/fat)