.webp)
Jalur menuju Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, longsor di tiga titik. Akibat tumpukan material itu sempat membuat aktivitas transportasi warga Tengger tidak bisa melintas.
Longsor terjadi pukul 21.00 WIB, Sabtu (30/5/2020). Saat terjadi longsor di tiga titik ini, tidak ada kendaraan atau warga yang melintas.
Penyebab longsor salah satunya karena tebing di lereng Gunung Bromo labil, karena hujan deras sejak 2 hari ini. Sedangkan tiga titik longsor berada di 2 titik Desa Jurang Perahu dan 1 titik di Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Warga dan petugas Koramil, Polsek Sukapura, driver jeep, sudah bergotong-royong membersihkan material dengan alat seadanya, meski alat berat akan datang Minggu (31/5/2020). Seperti cangkul, sekrup dan tangan, agar jalan segera bisa dilintasi.
Selama 2 jam membersihkan material, akhirnya jalan tersebut bisa dilintasi baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Antono, salah satu warga Desa Wonotoro, hujan deras terjadi di lereng Gunung Bromo, membuat tanah di lereng bebukitan labil. Dan akhirnya longsor sempat menutup jalan.
"Longsor akibat tanah labil karena sejak 2 hari ini, hujan deras mengguyur lereng Gunung Bromo. Akhirnya membuat tanah labil dan ambrol. Namun saat ini sudah bisa dilintasi," ujar Antono saat dikonfirmasi.
Sementara Pelda Dodik, anggota piket Koramil Sukapura membenarkan jalan di tiga titik itu sudah bisa dilintasi.
"Saat melakukan patroli keliling kewilayahan tadi melihat ada longsoran 3 titik di Desa Wonotoro dan Desa Jurang Perahu. Kalau menunggu alat berat masih besok, saya ajak warga membersihkan tumpukan material longsoran. Dan saat ini sudah bisa dilintasi untuk aktivitas kendaraan warga Tengger Bromo dan pendatang," tegas Pelda Dodik saat dihubungi.
Namun pihaknya mengimbau warga tetap hati-hati saat melintas di lokasi, karena masih licin dan banyak lumpur. "Tentu saja lebih waspada jika menuju puncak Gunung Bromo saat ini, karena khawatir ada longsor susulan," tambahnya.
