Ritual Seblang Banyuwangi Digelar Tanpa Penonton di Tengah Pandemi COVID-19

Ritual Seblang Banyuwangi Digelar Tanpa Penonton di Tengah Pandemi COVID-19

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 29 Mei 2020 21:11 WIB
tradisi seblang di banyuwangi
Tradisi seblang di Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Ritual Seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah Banyuwangi dilakukan dengan cara sederhana. Di tengah pandemi COVID-19, membuat acara tak bisa berlangsung secara normal. Tak ada penonton dan dibatasi jumlah orang yang mengikuti acara yang digelar setahun sekali ini.

Ritual Seblang ditengah Pandemi COVID-19 kali ini relatif singkat. Diawali dengan pemberian sesaji kepada roh leluhur di sekitar panggung tarian Seblang, Jumat (29/5/2020).

Salah seorang perempuan berusia lanjut yang ada di panggung Seblang tampak dirasuki leluhur. Perempuan yang kerasukan ini meminta semua tamu untuk masuk sebelum acara dimulai. Selanjutnya, Pawang Seblang, Akwan dan Kepala Desa, Joko Mukhlis, sempat diajak berbicara oleh roh leluhur yang merasuki salah satu perempuan tersebut.

Sesaat kemudian dilakukan selamatan. Seluruh warga adat bersama-sama dengan tamu yang hadir menyantap makanan yang telah disediakan. Ritual ini diakhiri dengan Lungsuran. Dalam ritual Lungsuran ini seluruh warga adat dimandikan dengan air kembang oleh pawang Seblang.

"Lungsuran ini intinya agar mendapatkan berkah dari doa yang dipanjatkan agar selamat, desa dan rakyat Olehsari dan keseluruhan warga. Termasuk doa agar Pandemi COVID-19 hilang," ujar Akwan, pawang Seblang kepada wartawan.

Akwan mengatakan di awal Lungsuran, warga adat sempat diberikan air minum yang dibawanya. Air tersebut menurutnya merupakan air khusus untuk menghilangkan Pandemi COVID-19.

"Air itu hasil ritual yang sudah dilakukan pawang pada malam sebelumnya. Air itu diminta untuk diminum oleh pawang, Kepala desa dan seluruh warga adat semuanya," jelasnya.

Dia menyatakan Seblang kali ini hanya dilakukan ritual yang wajib-wajib saja seperti sesaji dan Lungsuran. Untuk kekurangannya yakni Ider Bumi dan Tarian Seblang tidak dilakukan. Menurutnya, Roh leluhur yang merasuki salah satu perempuan juga menyampaikan agar kekurangan itu dilakukan setelah Pandemi COVID-19 berakhir. Meskipun bukan di bulan Syawal.

"Tadi leluhur menyampaikan yang penting pak Lurah dan Pawang mengingat bahwa masih punya utang untuk melaksanakan ritual tari Seblang," ujarnya.

Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis menyatakan, ritual adat Seblang ini merupakan ritual yang dilakukan untuk menolak balak, memohon doa agar Desa dan rakyat Olehsari dan keseluruhan warga selamat.

Sesuai dengan yang disampaikan leluhur yang merasuki warga adat, setelah Pandemi COVID-19 berakhir maka tahapan ritual yang belum dilakukan yakni Ider Bumi dan Tarian Seblang akan segera dilakukan.

"Insya Allah begitu Pandemi ini berakhir segera kita laksanakan," ujarnya.

Pada kondisi normal ritual Seblang ini diawali dengan Ider Bumi dan ziarah ke makam leluhur. Kemudian dilanjutkan dengan tarian Seblang yang sangat mistis. Dikatakan mistis karena penarinya dalam kondisi kerasukan roh leluhur. Ritual Tari Seblang biasanya digelar selama 7 hari dan disaksikan oleh khalayak ramai.

Di masa Pandemi COVID-19 ini, ritual Seblang disepakati hanya dilakukan poin yang wajib-wajib saja. Pelaksanaannya juga mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Jadi kami selaku Ketua panitia berkoordinasi terus dengan Kepala Desa, Seblang dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan. Untuk itu kami koordinasi dengan Forpimka hingga ke Polresta," kata Ketua Panitia Ritual Adat Seblang Olehsari, Eko Sukartono.

Awalnya, Ider Bumi juga tetap dilaksanakan. Namun pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwitasa Banyuwangi menyarankan untuk tidak melaksanakan Ider Bumi. Pihak adat dan pawang kemudian berembug dan melakukan komunikasi dengan arwah leluhur.

"Akhirnya sepakat, pihak adat dengan leluhur akhirnya menerima. Akhirnya disetujui tidak ada Ider bumi," pungkasnya. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.