Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meneteskan air mata saat mendengar ratusan warganya gagal menjalani tes swab. Ia kecewa kepada BPBD Jatim yang memindahkan dua mobil PCR ke Tulungagung dan Lamongan.
Mengenai hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita kemudian melakukan klarifikasi kepada salah satu petugas BPBD Jatim. Pihaknya menanyakan soal mobil tes swab bantuan dari BNBP, yang akan digunakan Pemkot Surabaya untuk melakukan tes swab ratusan warga Tanah Kali Kedinding.
Risma, yang saat itu berada dekat Kadinkes, kemudian melakukan klarifikasi secara langsung menggunakan ponsel Febria. "Pak, mohon maaf, itu saya ngemis-ngemis itu. Saya sampai lewat Pak Pramono Anung, sampai lewat orang DPR RI. Mosok, Pak, saya mau disiksa apa. Saya nanti dituduh tidak bisa kerja lagi. Gimana, Pak," kata Risma kepada salah satu petugas BPBD Jatim, Jumat (29/5/2020).
Risma juga menyampaikan pihaknya sudah berkomunikasi langsung dengan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, yakni soal Surabaya yang membutuhkan mobil tes swab secara cepat. Ia mencoba meyakinkan petugas BPBD Jatim bahwa dua mobil tersebut untuk digunakan di Surabaya.
Simak juga video 'Naik 687 Kasus, Kasus COVID-19 di RI Jadi 25.216':
"Ini lho. Saya lho Pak dapat WA-nya Pak Doni Monardo, kalau itu untuk Surabaya. Kenapa dianu dan saya diminta ke mana ke mana. Opo-opoan Pak kalau mau boikot jangan gitu Pak caranya. Saya akan ngomong ke semua orang," terang Risma.
"Opo-opoan gitu, pasien sudah menunggu di Asrama Haji. Saya minta tolong ke mana-mana, ngemis-ngemis, Pak. Iya, iya, saya ndak terima lo, Pak. Betul, saya ndak terima lo, Pak. Saya dibilang nggak bisa kerja. Sapa yang bilang nggak kerja sekarang. Kalau ngawur nyerobot gitu, nggak bisa kerja," lanjut Risma.
Setelah melakukan klarifikasi kepada pihak BPBD Jatim, Risma menunjukkan bukti komunikasinya dengan Doni Monardo via WhatsApp.
"Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni. Jadi ini saya sendiri yang mohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu," pungkas Risma.