Pemkot Surabaya mendapat bantuan mobil tes swab cepat. Bantuan itu dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Sebetulnya hari ini sudah datang, ini jam dua mungkin dibawa ke Asrama Haji. Ini yang bantuan dari BNPB, dipinjemi mobil swab cepat. Karena ITD Unair kan nggak bisa, jadi ini dibantu BNPB. Alhamdulillah, matur nuwun BNPB. Ini nanti akan lima hari," kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (27/5/2020).
Menurut Risma, hasil tes swab di mobil itu akan diketahui 45 menit setelah tes. Selain hasilnya cepat keluar, pemkot juga menggratiskan tes swab nanti.
Hari ini pihaknya melakukan tes swab kepada warga Surabaya yang menjalani karantina di Asrama Haji. "Karena di Asrama haji waktu swab untuk mengetahui progress-nya. Besok ada beberapa tempat yang akan dikunjungi (mobil lab swab)," ungkap Risma.
Ada empat mobil tes swab yang dipinjamkan ke Pemkot Surabaya. Mobil-mobil itu akan disebar di beberapa daerah yang masuk zona merah COVID-19.
"Nanti akan kita sebar didaerah pandemi. Insyaallah itu kan butuh percepatan," kata Risma.
Risma mencontohkan kawasan Kedung Baruk, yang hasil rapid test-nya tinggi. Namun setelah dilakukan tes swab angkanya turun.
"Setelah dua kali dilakukan tes swab nol hasilnya. Jadi bukan rapid test lagi. Jadi insyaallah kita bisa menangani itu. Cuma memang sudah menyebar, terutama di kampung-kampung padat. Insyaallah kita bisa menyelesaikan itu. Karena kita tahu siapa-siapa yang terkena itu. Kalau swab itu sempurna, tapi kesempurnaan itu milik Tuhan," lanjut Risma.
Ia kemudian menjelaskan, dari 17 ribu rapid test yang dilakukan Pemkot Surabaya, ada 1.500 yang reaktif. Setelah dilakukan tes swab hasilnya turun.
"Jadi kalau kita swab artinya lebih akurat. Cuma kalau swab kemarin laboratoriumnya nggak ada. Kita harus nunggu tiga minggu. Padahal waktu tiga minggu itu waktu urgen yang penting untuk penanganan masalah ini," ungkap Risma.
Dengan penanganan yang cepat, Risma mengaku akan lebih cepat mengisolasi warga Surabaya yang terpapar COVID-19. "Kalau ini cepat kita tahu pasiennya, maka segera kita isolasi di tempat yang aman," tambah Risma.
Selain pinjaman mobil tes swab cepat dari BNPB, Pemkot Surabaya juga akan mendapatkan bantuan mobil PCR dari Badan Intelijen Negara (BIN).
"Ada dua (unit mobil) kalau nggak salah. Kemudian ada rapid test dan reagen. Nanti akan kita bagikan setelah salat Jumat, ada bantuan APD, mobilnya. Insyaallah akan lebih cepat progress-nya," pungkas Risma.