Menengok Kampung Tangguh Bojonegoro, Mampu Rapid Test dan Pemulasaran Jenazah

Bojonegoro - Selama ini Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, sudah menjadi Kampung Tangguh saat pandemi Corona. Desa yang ada ada di pinggir jalur nasional jurusan Bojonegoro-Babat ini, masyarakatnya telah diajak dan diimbau bersatu melawan Corona.

Caranya, dengan membiasakan hidup sehat mencuci tangan dengan sabun dan memasang wastafel di setiap rumah. Selain itu saat menjalankan aktivitas selalu memakai masker.

Menurut Kades Plesungan, Moch Choiri, sejak awal terjadinya pandemi Corona, ia langsung mengajak warga desanya melakukan perubahan pola hidup sesuai protokol COVID-19. Apalagi pemerintah Pusat hingga Kabupaten Bojonegoro juga sudah mengintruksikan penanganan virus Corona ini bisa menggunakan anggaran APBDEs.

"Sejalan dengan instruksi dari pemerintah dan aparat hukum baik Polri dan TNI, kami akhirnya belajar dari desa desa lain melalui media internet, kita langsung bergerak dan berinisiatif melakukan perubahan. Dengan menggunakan anggaran desa, kita susun beberapa program pencegahan COVID-19," jelas Kades Moch Choiri, Rabu (27/5/2020).

Di Desa Tangguh Plesungan, pemerintah desa melakukan banyak program. Di antaranya, melakukan rapid test secara mandiri kepada warganya yang bekerja sebagai pedagang dan punya mobilitas tinggi dalam bekerja.

"Salah satu program kami rapid test Kepada warga dengan mandiri menggunakan dana APBDes. Selain itu pembagian wastafel portable bagi warga yang belum memiliki untuk digunakan di depan rumah. Serta memberlakukan one gate system masuk di desa kami," tambahnya.

Baca juga: 21 Warga Positif Corona, Satu RW di Sidoarjo Jalani Isolasi Mandiri

Penerapan aturan protokol COVID-19 di kampungnya bukan hanya slogan saja. Terbukti dalam perayaan Lebaran, rumah isolasi yang terletak dilingkup balai desa, juga digunakan 13 warganya untuk isolasi mandiri.

"Rumah Isolasi ada 13 orang saat ini, Lebaran kemarin keluarga kita fasilitasi untuk silaturahmi di balai desa agar bisa rayakan lebaran," tambahnya.

Sementara kades bersama perangkat desa mendapat dukungan penuh Badan Permusyawaran Desa (BPD) juga menggelontorkan bantuan sembako. Bahkan lumbung pangan desa juga dimanfaatkan sebagai cadangan pasokan makanan jika kondisi darurat.

"Lumbung pangan di desa kami juga kita siapkan, ada 30 ton gabah yang siap dijadikan beras," tambahnya.

Kapolres Bojonegoro AKBP M Budi Hendrawan bersama Dandim Letkol Inf Bambang Hariyanto saat meninjau kampung tangguh ini sangat mengapresiasi kinerja pemerintah desanya.

"Luar biasa ya, kita tadi melihat secara detail, ada rumah isolasi, tim pemulasaran dengan APD lengkap, bahkan rapid test juga dilakukan secara mandiri. Saya sangat apresiasi dengan warga dan pemdesnya," tutur kapolres di lokasi. (fat/fat)