Pasar Jember Ditutup, Pedagang Jualan di Jalan Tanpa Protokol Kesehatan

Pasar Jember Ditutup, Pedagang Jualan di Jalan Tanpa Protokol Kesehatan

Yakub Mulyono - detikNews
Selasa, 26 Mei 2020 14:34 WIB
Puluhan pedagang menggelar lapak di Jalan Sultan Agung tanpa menerapkan protokol kesehatan. Mereka berjualan di jalan bekas ruko yang ambruk tersebut, karena Pemkab Jember menutup pasar tradisional untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Pasar dadakan di Jalan Sultan Agung di Jember/Foto: Yakub Mulyono
Jember -

Puluhan pedagang membuka lapak di Jalan Sultan Agung tanpa menerapkan protokol kesehatan. Mereka berjualan di jalan bekas ruko yang ambruk tersebut, karena Pemkab Jember menutup pasar tradisional untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Mereka mulai berjualan sekitar pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Pasar dadakan itu membuat akses jalan nasional tersebut terganggu. Arus lalu lintas tersendat.

Jalan Sultan Agung dekat dengan Pasar Tanjung Jember. Tepatnya berada di sisi utara-barat pasar terbesar di Jember itu.

Berjualan di Jalan Sultan Agung menjadi pilihan sejumlah pedagang karena semua pasar tradisional di Jember tutup sejak Sabtu (23/5) kemarin. Para pedagang dadakan itu, sebagian besar penjual sayuran dan daging dari sejumlah pasar di Jember.


"Saya sebelumnya jualan di Pasar (Kecamatan) Rambipuji, tapi karena ditutup akhirnya jualan di sini. Bingung mau jual dagangan ke mana. Akhirnya di sini dan banyak (pedagang) yang lain," kata penjual sayuran, Rudi, Senin (25/5/2020) malam.

Senada dengan Rudi, pedagang sayuran lainnya Hendra juga mengaku terpaksa jualan di pinggir jalan. Ini pertama kalinya setelah Pasar Tanjung ditutup.

"Pertama kali ini saya jualan di pinggir ini, bagaimana lagi lah Pasar Tanjung tutup. Biasanya dekat gaden (Kantor Pegadaian kawasan Pasar Tanjung)," katanya.


Pemkab setempat memiliki program berjualan online untuk mempermudah pedagang dan pembeli saat berbelanja. Namun menurut Hendra itu tidak membantu. Bahkan dirinya pun tidak tahu jika ada program online tersebut.

"Saya tidak tahu ada jualan online itu, harapannya ya ada solusi terbaik. Tidak hanya menutup pasar gitu aja, tapi pedagang ini juga dipikirkan nasibnya bagaimana memenuhi kebutuhan hidup," katanya.

Sementara seorang pembeli Bu Edi Ngatiwan mengatakan, dengan adanya pedagang dadakan ini, dirinya merasa terbantu. Karena sekitar dua hari sebelumnya, ia bingung akan belanja kebutuhan sehari-hari karena pasar ditutup.

"Saya beli tomat dan sayuran untuk kebutuhan sehari-hari juga untuk bahan dagangan bakso, lalapan dan cilok. Lah sebelumnya bingung mau beli di mana setelah Pasar Tanjung tutup," imbuhnya.


Sekitar pukul 05.00 WIB, pedagang mulai membubarkan diri. Itu karena jalan itu mulai ramai.

"Karena jalanan kan memang mulai ramai. Banyak mobil dan motor mulai lewat. Apalagi itu kan jalan satu arah," kata Supriyono, salah seorang pengayuh becak yang biasa mangkal di kawasan tersebut.

Terlepas dari itu, sebagian besar penjual dan pembeli tidak menerapkan protokol kesehatan. Mereka tak memakai masker. Pengaturan jarak antarpengunjung juga tak dilakukan.


"Ya gimana lagi, kita nggak bisa mengingatkan mereka satu per satu. Kan mereka sendiri yang harusnya sadar kondisinya sekarang seperti apa," kata salah seorang pedagang yang enggan menyebutkan namanya tersebut.

Namun pria yang berjualan sayur itu masih memakai masker. Dia sengaja memakainya untuk mengantisipasi penularan COVID-19.

"Kalau saya memang kemana-mana pakai masker, termasuk saat jualan. Tapi kalau mengingatkan orang lain kan saya nggak enak. Ya sudah, jaga diri masing-masing aja," ujarnya.


Sementara salah seorang pengunjung, Yanto, mengaku tak sempat pakai masker karena terburu-buru. Dia juga berdalih datang ke tempat itu hanya sebentar.

"Terburu-buru, diminta istri untuk mengantar beli sayur, jadi nggak sempat pakai. Tapi cuma sebentar juga kok," ucap pria warga Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates itu.

Kepala Diskominfo Jember Gatot Triyono mengaku akan menindaklanjuti adanya pasar dadakan tersebut. Dia berjanji segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Jember.

"Saya masih rapat, akan saya komunikasikan ke tim sebagai bahan evaluasi dan tindaklanjuti berikutnya," ujarnya, Selasa (26/5/2020).

Halaman 3 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.