Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo menyampaikan, sampai hari ini kurang lebih hanya empat warga yang terkonfirmasi virus COVID-19 menjalani karantina di Rusunawa ASN Kepanjen.
Sementara lainnya, dianjurkan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Lantaran mereka tak memiliki gejala klinis yang membutuhkan penanganan intesif oleh petugas kesehatan.
Arbani mengaku menjaga kondisi psikis pasien terinfeksi virus COVID-19 merupakan salah satu upaya menyembuhkan, selain dengan melakukan tindakan medis. Pihaknya khawatir dengan membawa para pasien positif tanpa gejala klinis ke Rusunawa justru akan memperburuk kondisi mental serta psikis pasien.
"Kami mempertimbangkan psikis pasien, bila dipaksa dibawa ke Rusunawa atau safe house akan justru membawa dampak buruk pasien. Imunitas tubuh bisa semakin menurun, padahal kunci utama menangkal virus adalah ketahanan tubuh. Makanya, kami banyak sarankan isolasi mandiri di rumah," ujar Arbani kepada detikcom, Senin (25/5/2020).
Meskipun, lanjut Arbani, Rusunawa telah dirancang untuk kenyamanan pasien yang menjalani karantina layaknya berada di rumah sendiri. Namun, tak semua dapat menerima atau menempati tempat tersebut selama 14 hari.
"Rusunawa dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, fasilitas seperti televisi dan Wi-fi kita sediakan. Termasuk jam besuk, agar mereka dapat bertemu dengan keluarganya. Tetapi, tidak bisa diterapkan kepada semua pasien positif, apalagi yang tak memiliki gejala klinis," sambung Arbani.
Safe house juga telah disediakan oleh masing-masing desa di Kabupaten Malang, bagi warga yang ditemukan reaktif usai menjalani rapid test. Tetapi hampir sama tak semua warga reaktif atau diduga terpapar virus dibawa ke safe house yang sudah disediakan.
"Lebih efektif karantina mandiri dengan pengawasan ketat yang melibatkan tim gabungan dari Polri, TNI serta perangkat desa. Masing-masing desa memiliki dua tenaga kesehatan yang membantu mengawasi perkembangan kondisi pasien selama 14 hari menjalani karantina di rumah," tegas Arbani.
Arbani membeberkan, data terakhir warga Kabupaten Malang positif COVID-19 berjumlah 59 orang. Dari jumlah itu, 4 orang menjalani karantina di Rusunawa, 15 isolasi mandiri di rumah, dan 6 orang dirawat di rumah sakit, 10 orang meninggal, serta 24 dinyatakan sembuh.
"Sesuai data terakhir yang kami terima, untuk jumlah pasien positif sebanyak 59 orang, 24 dinyatakan sembuh, dan hanya 4 orang yang menjalani karantina di tempat yang disediakan," beber Arbani.
Sekedar diketahui, Rusunawa ASN Kepanjen disiapkan sebagai pusat penanganan COVID-19 di Kabupaten Malang. Masing-masing desa juga diminta menyediakan safe house bagi pendatang atau warga yang diduga terpapar COVID-19 yang tersebar di 33 kecamatan.
Rusunawa ASN Kepanjen memiliki 57 ruangan, masing-masing ruangan tersedia tiga tempat tidur dengan berbagai fasilitas untuk dihuni satu keluarga. (iwd/iwd)