Kendaraan pun otomatis tak bisa masuk ke desa. Warga hanya membiarkan jalan utama saja yang bebas dilalui warga. Tak terkecuali di Desa Kunti, Kecamatan Bungkal.
Akibat jalan desa ditutup total, warga bela-belain melewati pematang sawah demi bisa sampai di rumah sanak saudara. Mereka harus meniti pematang sawah agar bisa sampai ke gang sebelah.
"Karena jalan desa ditutup total, kami memilih lewat pematang sawah. Kebetulan rumah kami dan rumah nenek hanya terpisah hamparan sawah. Sementara kalau lewat depan (gang desa) nggak bisa," tutur Gayuh Satria, warga Desa Kunti kepada detikcom, Senin (25/5/2020).
![]() |
Gayuh mengatakan jika lewat jalan biasa dengan menggunakan kendaraan jarak antara rumahnya dengan rumah neneknya hanya membutuhkan waktu 5 menit.
Namun karena jalanan ditutup akibat Corona, Gayuh dan keluarganya memilih lewat pematang sawah yang membutuhkan waktu 10 menit. Lebih lambat dari biasanya sebab harus memperhatikan langkah kaki jika tidak ingin terperosok masuk ke dalam sawah.
"Nekat lewat sawah, karena sudah kebiasaan saat Lebaran sungkem dan minta maaf kepada nenek," imbuh Gayuh.
Karena sedang masa pandemi Corona, usai silaturahmi dengan neneknya, Gayuh pun memilih langsung kembali ke rumah. Biasanya ia menyempatkan diri di rumah nenek cukup lama sebelum pulang
"Warga lain takut juga menerima tamu, banyak yang ditutup pintunya. Termasuk rumah saya, jadi habis dari rumah nenek langsung balik," tandas Gayuh.
Sementara itu, Kades Bringinan, Kecamatan Jambon Barno mengaku selama Lebaran ini jalan desanya tidak hanya diportal saja melainkan ditutup total.
"Karena kebanyakan desa bukan diportal terus dijaga. Tapi ditutup total alias nggak dijaga karena masih suasana Lebaran, warga memilih tinggal di rumah," pungkas Barno.
Tonton juga video Viral! Pria Uring-uringan Bongkar Barikade Jalan di Wonosobo:
(iwd/iwd)