Pemudik yang Pulang ke Banyuwangi Pilih Karantina di Desa Masing-masing

Pemudik yang Pulang ke Banyuwangi Pilih Karantina di Desa Masing-masing

Ardian Fanani - detikNews
Minggu, 24 Mei 2020 22:24 WIB
GOR Tawangalun masih menjadi tempat karantina bagi para pemudik yang baru tiba di Banyuwangi. Mereka langsung diperiksa secara intensif dan di-rapid test.
Sejumlah pemudik di GOR Tawangalun, Banyuwangi/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

GOR Tawangalun masih menjadi tempat karantina bagi para pemudik yang baru tiba di Banyuwangi. Mereka langsung diperiksa secara intensif dan di-rapid test.

Namun setelah itu banyak dari mereka yang enggan menjalani karantina di GOR Tawangalun. Mereka memilih karantina mandiri di Desa, tempat asal mereka.

"Banyak yang enggan dikarantina di GOR. Tapi mereka sanggup melakukan karantina di desa masing-masing," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono kepada wartawan, Minggu (24/5/2020).


Menurut pria yang biasa dipanggil Rio ini, setiap hari sebanyak 100an lebih pemudik dari luar kota singgah terlebih dahulu di GOR Tawangalun. Mereka kemudian di data, dan selanjutnya diperiksa secara seksama. Rapid tes pun dilakukan untuk pemudik.

"Belum ditemukan yang reaktif. Jika ditemukan langsung kita karantina," tambahnya.

Sementara para pemudik memilih karantina mandiri di Desa masing-masing. Petugas Gugus Tugas kemudian menghubungi desa setempat untuk dilakukan karantina.


"Dari data yang masuk kemudian dilakukan pendataan lebih lanjut. Mereka tak dilepas. Tapi mereka langsung dijemput oleh petugas Desa. Kami jamin di desa bakal lebih ketat penanganannya," tambahnya.

Sementara itu, Kepada Desa Kemiren Mohammad Arifin membenarkan hal tersebut. Para pemudik dari desa asalnya dijemput di GOR Tawangalun. Mereka bakal melakukan karantina mandiri di Desa setempat.

"Ada surat perjanjian melakukan karantina mandiri. Kita sediakan rumah karantina. Jika tak berkenan mereka bisa ke rumah sendiri dan kemudian kita lakukan pengawasan secara ketat," ujarnya kepada detikcom.


Menurut Arifin, saat ini ada 5 pemudik yang datang dari Bali, Jember dan Malang dan menjalani karantina mandiri. Pengawasan ketat dilakukan oleh kepala Dusun dan tetangga sekitar.

"Kita ketat melakukan pengawasan. Tetangga dan kadus siap memberikan peringatan jika memang mereka melanggar," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.