Perayaan Idul Fitri di Trenggalek berbeda jika dibandingkan Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Kampung-kampung saling mengisolasi diri dan membuat gerakan Tutup Pintu Jaga Orang Tua.
Pantauan detikcom, sejumlah gang di perkampungan di Trenggalek dipasang portal untuk membatasi akses warga. Masyarakat dari luar kampung dilarang masuk selama sepekan.
Sedangkan di dalam perkampungan sendiri juga tampak sepi. Usai melaksanakan salat id, warga hanya berkunjung ke rumah kerabat yang ada di dekat rumah, setelah itu pulang ke rumah masing-masing.
"Biasanya kalau lebaran sebelumnya, setelah salat id, jalan di kampung itu ramai dan saling anjangsana. Tapi sekarang sepi dan nyaris tidak ada kunjungan," ujar salah seorang warga Desa Widoro, Ma'ruf, Minggu (24/5/2020).
Kata dia, di kampungnya seluruh akses masuk ditutup dan hanya menyisakan satu akses untuk keluar masuk. Selama beberapa hari ke depan hanya warga lokal yang boleh masuk di kampungnya.
Sementara Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan, pembatasan akses di kampung-kampung tersebut merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran virus Corona. Warga diimbau tidak melakukan open house atau anjangsana ke rumah warga yang lain.
"Silaturahmi tidak dilarang, namun khusus untuk tahun ini caranya berbeda, cukup melalui virtual, video call atau telepon," kata M Nur Arifin, Minggu (24/5/2020).
Lebaran di Tempat Karantina, Opor Ayam Bantuan Jadi Obat Rindu: