Salah satu pedagang kembang nyekar, Julaiha mengaku omzetnya anjlok selama wabah Corona. Wanita yang berjualan kembang nyekar di Makam Mbah Ratu, Jalan Demak, Surabaya ini melihat jumlah orang yang berziarah kubur menurun.
"Anjlok omzet saya. Biasanya dari H-2 Lebaran setiap hari dapat Rp 1 juta tahun lalu. Tahun ini gara-gara Corona cuma dapat paling bagus ya Rp 300 ribu," kata Julaiha di lokasi, Minggu (24/5/2020).
Julaiha menyebut, jumlah peziarah di Makam Mbah Ratu menurun drastis. Dampaknya, omzet pedagang kembang nyekar juga merosot tajam.
"Sepi orang ziarah sekarang. Ya ada katanya imbauan dari pemerintah untuk tidak ziarah. Mungkin karena itu akhirnya orang ziarah jadi sedikit," jelasnya.
Sementara salah satu pedagang kembang nyekar di Makam Asem Jajar, Aisyah mengaku omzet turun lebih dari 50 persen. "Wes pokoknya sepi ini gara-gara virus itu. Jualan dari pagi sampai sore ya cuma dapat gak sampai separo dari hari jelang Lebaran tahun lalu," terangnya.
Ia takut, jika kembang nyekar tidak laku, maka akan mati dan tidak bisa dijual. "Kalau gak laku lama warnanya jadi hitam jelek. Gak laku, karena ada peziarah minta kembangnya yang warnanya bagus dan masih fresh," pungkasnya.
(sun/bdh)