H-3 Lebaran, polisi memperketat pemeriksaan di batas Kota Malang. Travel gelap terjaring saat hendak masuk dari wilayah utara.
Pantauan detikcom, tiga mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) diparkir di halaman pos check point Graha Kencana, Jalan Ahmad Yani Utara, Kota Malang. Tiga mobil pribadi itulah yang diamankan karena membawa penumpang dari luar kota menuju Malang.
Kapos Check Point Adiputro, Kota Malang, Iptu M Syaikhu menuturkan, tiga mobil pribadi yang diamankan merupakan travel gelap yang membawa penumpang dari Madura. Masing-masing mobil membawa enam sampai tujuh penumpang dengan tujuan Bantur, Kabupaten Malang.
"Hari ini, kita temukan travel gelap yang membawa penumpang dari Madura dengan tujuan Bantur, Kabupaten Malang. Mobil dengan plat nomor polisi Sidoarjo itu tak memiliki izin atau surat keterangan untuk mengangkut penumpang dari luar kota," kata Syaikhu saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (21/5/2020).
Syaikhu mengaku, penahanan tiga unit kendaraan tersebut, karena melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sudah dilaksanakan di wilayah Malang Raya.
Selain itu, pemerintah telah memutuskan larangan mudik Lebaran tahun ini, karena dalam masa pandemi Corona. "Kendaraan kita tahan sampai akhir Lebaran nanti. Karena sudah terbukti melanggar dan sudah diberikan penindakan," imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan, kata Syaikhu, tiga unit kendaraan itu membawa penumpang yang merupakan warga Bantur, Kabupaten Malang dari Sampang, Madura. Kendaraan dilakukan penyitaan, sementara para penumpang dijemput oleh keluarga masing-masing.
"Penyekatannya pagi tadi, para penumpang memang warga Bantur, sesuai identitas yang dimiliki. Kita pulangkan dengan syarat dijemput keluarga di pos check point. Untuk pengemudi kita minta balik ke tempat asal," beber Syaikhu.
Menurut Syaikhu, di Sampang mereka bekerja. Sebelum diperbolehkan pulang ke tempat tujuan, para penumpang menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bebas Corona.
"Di Sampang karena kerja, tadi mau pulang ke Bantur. Kita sudah lakukan pemeriksaan kesehatan dan juga identitas. Semuanya benar warga Bantur," pungkas Syaikhu.