Ribuan Pemudik dari Bali Padati Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Ribuan Pemudik dari Bali Padati Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 19 Mei 2020 09:53 WIB
Pemudik di Pelabuhan Ketapang
Pemudik di Pelabuhan Ketapang (Foto: Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi - Menjelang Lebaran 2020, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi sudah dipadati ribuan pemudik. Penyeberangan di Selat Bali ini telah dilalui 6.467 pemudik baik dari Bali ke Jawa ataupun sebaliknya.

Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry, tercatat sebanyak kurang lebih 4.176 penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk Bali dengan 2.066 total kendaraan menuju Jawa.

Sebaliknya, tercatat sebanyak kurang lebih 2.291 penumpang dan 1.971 unit kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Bali. Dari kedua pelabuhan, didominasi penumpang yang menggunakan kendaraan roda empat umum maupun pribadi.

"Secara umum Pelabuhan Ketapang masih beroperasi. Ada sebanyak 27 kapal yang beroperasi," kata Fahmi Alweni, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang Ketapang Banyuwangi, kepada wartawan, Selasa (19/5/2020).

Menurut Fahmi, jumlah tersebut tidak seberapa jika dibandingkan dengan tahun-tahun lalu. Hal ini dikarenakan, masyarakat lebih banyak berdiam diri di rumah atau bertahan di perantauan guna pencegahan penyebaran COVID-19.

Untuk arus kendaraan logistik sendiri masih terbilang normal seperti hari-hari biasanya. Sedangkan arus kendaraan umum baik roda dua maupun empat, puncak kepadatan penumpang berada di malam hari.

"Biasanya yang dari Bali itu dimalam hari. Kalau siang hari sepi. Namun tidak seperti mudik tahun kemarin," katanya.

Menurut Fahmi, untuk bisa menyeberang, juga harus melalui beberapa tahapan cek poin yang diberlakukan. Seperti surat sehat ataupun keterangan dari Pemerintah Desa.

"Jelang Idul Fitri ini, dari Ketapang hampir tidak ada pejalan kaki yang melakukan perjalanan ke Bali. Untuk roda dua hanya ada beberapa, Itu pun harus mendapat rekomendasi atau cek poin dari Gugus Tugas. Dan setiap kapal hanya bisa mengangkut 30 sampai 40 penumpang saja, tidak lebih," tandasnya.

Dalam beberapa hari terakhir, gelombang kedatangan pemudik di Pelabuhan Ketapang yang didominasi pejalan kaki tersebut mencapai 1.000 penumpang/hari. Rata-rata mereka memaksakan diri pulang kampung di tengah larangan mudik, karena sudah tidak ada pekerjaan lagi di Pulau Dewata.

"Sudah tidak bisa kerja lagi mas. Makanya saya pulang ke Banyuwangi," kata Kusnia, salah satu penumpang asal Banyuwangi.

Kusnia mengaku berangkat dari Nusa menggunakan travel. Sesampainya di Pelabuhan Ketapang dirinya harus mengikuti serangkaian pemeriksaan sesuai protokol COVID-19.

"Tadi di Bali juga diperiksa, sekarang di pelabuhan ketapang diperiksa juga mulai dari suhu tubuh, hingga peeriksaan lain seperti KTP dan sebagainya," ungkapnya. (fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.